March 29, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Saham Jasa Armada Indonesia Dinilai Berprospek Bisnis Cukup Menarik

IVOOX.id, Jakarta – Saham PT Jasa Armada Indonesia yang untuk pertama kalinya akan diperdagangkan dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 22 Desember 2017 mendatang dinilai memiliki prospek bisnis yang cukup menarik.

“Kendati direkomendasikan netral, tetapi captive market yang dimiliki perusahaan tersebut cukup menarik sehingga perlu dipertimbangkan kedepan,” ujar Riska Afriani, analis PT OSO Sekuritas, di Jakarta, Jumat (08/12/2017).

PT Jasa Armada Indonesia adalah anak usaha PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II yang bisnisnya bergerak di bidang layanan kapal tunda dan kapal tandu bagi kapal-kapal besar yang akan merapat dan meninggalkan dermaga berbagai pelabuhan di seluruh Indonesia.

Disamping itu, menurut Riska, proyeksi kinerja keuangan perusahaan pada tahun depan menunjukkan adany optimisme yang tinggi.

Kendati demikian Riska berpendapat Price to Earning Ratio (PER) yang ditargetkan oleh manajemen perusahaan dinilai cukup tinggi, yaitu antara 11,1 kali hingga 18 kali.

Sementara itu, demikian Riska, PER rata-rata eminten perkapalan hanya sebesar 10 kali. “Hal ini juga tetap menjadi pertimbangan para pelaku pasar untuk berinvestasi,” imbuh Riska.

Sejak awal 2017 hingga 8 Desember 2017, sudah ada 31 perusahaan yang menjadi emiten baru BEI. Kendati tahun ini masih tersisa tiga pekan lagi, tetapi masih ada empat perusahaan yang akan mencatatkan dan memperdagangkan sahamnya di BEI.

Keempat perusahaan yang dimaksud adalah PT Panca Budi Idaman, PT Dwi Guna Laksana, PT Campina Ice Cream Industry dan PT Jasa Armada Indonesia. Sementara itu, Panca Budi Idaman dan Dwi Guna Laksana akan mencatatkan dan memperdagangkan sahamnya untuk pertama kalinya di BEI pada pekan ini.

Menurut para analis, animo investor diperkirakan tidak begitu agresif lagi bahkan cenderung berkurang terhadap saham-saham yang akan melantai menjelang akhir tahun ini.

Riska mengungkapkan, hal tersebut dapat terlihat dari target perolehan dana perusahaan yang direvisi lebih rendah dibandingkan target yang ditetapkan sebelumnya. Panca Budi Idaman menurunkan jumlah saham baru yang dilepas kepada publik menjadi 375 juta saham dibandingkan sebelumnya sebanyak 739 juta saham.

“Total saham yang dilepas Panca Budi Idaman ke publik tersebut hanya 20% dari modal disetor dan ditempatkan penuh. Dengan demikian perusahaan itu menargetkan tambahan modal sekitar Rp319 miliar dari penawaran umum perdana saham (PUPS) tersebut,” papar Riska.

Riska menjelaskan, ada beberapa hal yang mempengaruhi penurunan agresivitas investor terhadap saham-saham PUPS di akhir tahun ini. Salah satunya adalah IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) sudah mengalami kenaikan yang cukup tinggi sejak awal tahun.

“Di akhir tahun ini, IHSG cenderung akan berkonsolidasi sehingga kondisi tersebut memaksa investor untuk wait and see jika mereka ingin mengakumulasi saham-saham PUPS tersebut. Selain itu, debut pertama saham-saham PUPS di lantai bursa biasanya dijadikan sasaran empuk untuk meraih keuntungan (profit taking),” pungkas Riska.[abr]

0 comments

    Leave a Reply