April 29, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Rupiah Terus Melemah, Pakar Ekonom Minta Pemerintah Lakukan Strategi Redam Gejolak Pelaku Bisnis

IVOOX.id, Jakarta - Dampak krisis ekonomi yang melanda sejumlah negara di Eropa berimbas kepada nikai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), bahkan sejumlah negara di Asia Tenggara mengalami dampak krisis tersebut.

Pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla saat ini terus berupaya melakukan strategi ekonomi agar tidak terjadi gejolak di tengah masyarakat, khususnya bagi pelaku bisnis.

Sejumlah pengamat memprediksi situasi sulit yang dihadapi Indonesia akan berlangsung lama. Hal ini dipacu adanya pengetatan mata uang AS dan suku bunga. Bila pemerintah tidak cepat melakukan dan mencari solusi, maka mata uang rupiah akan semakin terpuruk.

Pakar Ekonom Universitas Gadja Mada Tony Prasetianto berpendapat bahwa perkembangan aktivitas riil perekonomian glibal masih sangat baik.

"Ini ditunjukkan oleh tingkat pertumbuhan sehat yang terjadi secara luas di negara maju dan berkembang," kata Tony dalam diskusi bertajuk "Dolar vs Rupiah" di Jakarta (15/8/2018).

Saat ini AS menjadi dalah satu negara dengan kinerja ekonomi paling menjanjikan, dengan pertumbuhan yang berada dalam tren peningkatan. Pertumbuhan ekonomi diikuti tingkat pengangguran yang terus menurun hingga menyentuh 3,8 persen pada Mei 2018 atau terendah dalam 18 tahun tetakhir.

"Kedepan, aktivitas riil ekonomi global diperkirakan masih akan solid meski bergerak ke arah moderat yang nampak indeks perdagangan internasional (Baltic Dry Index) dan indeks manufaktur (PMI Index) yang berada pada arah ekspansif," terang Tony.

Tony menegaskan, perdagangan internasional masih menunjukkan kontribusi negatif sejalan dengan tingginya impor terkait aktivitas produksi dalam negeri.

“Selama beberapa bulan, neraca perdagangan Indonesia di 2018 mengalami defisit lebih sering dibanding tahun sebelumnya. Meski ekspor Januari-Mei 2018, tumbuh 9,65%. impor tumbuh lebih cepat khususnya Impor non-migas,” pungkasnya.

0 comments

    Leave a Reply