Rupiah Menguat Sembari Pasar Tunggu Data Ekonomi AS
IVOOX.id - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir perdagangan Kamis meningkat di tengah pasar menunggu sejumlah data ekonomi Amerika Serikat (AS).
Rupiah pada Kamis ditutup naik sembilan poin atau 0,06 persen ke posisi Rp15.047 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.056 per dolar AS.
"Untuk hari ini market (pasar) masih menunggu pengumuman data ekonomi AS. Laporan data ekonomi ini dapat memberikan pengaruh pada kebijakan The Fed interest rate," kata analis ICDX Revandra Aritama dilansir dari Antara Kamis (30/03/2023).
Data ekonomi AS yang dinantikan pasar antara lain indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (personal consumption expenditures/PCE), Produk Domestik Bruto kuartal IV 2022, dan klaim awal untuk tunjangan pengangguran AS (unemployment claims).
Revandra mengatakan jika inflasi AS dinilai kembali mengalami penurunan maka ada peluang Bank Sentral AS atau The Fed menahan tingkat suku bunga atau bahkan menurunkan tingkat suku bunga.
Sentimen saat ini, krisis perbankan yang mendera AS dinilai sudah mereda sehingga mengembalikan antusiasme bagi pelaku pasar. Antusiasme pelaku pasar memberikan dampak positif untuk rupiah.
Selain itu dari dalam negeri, laporan capital inflow juga sudah mengalami peningkatan pascakejatuhan Silicon Valley Bank (SVB). Hal itu menjadi sentimen positif bagi rupiah yang dalam beberapa hari terakhir mengalami penguatan.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp15.075 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp15.044 per dolar AS hingga Rp15.086 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis menguat ke posisi Rp15.062 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.094 per dolar AS.
0 comments