April 19, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Rupiah Kempit Laju Pasar Obligasi di Zona Hijau

IVOOX.id, Jakarta - Pergerakan laju rupiah yang masih dapat bertahan positif mampu mempertahankan laju pasar obligasi berada di zona hijau. Meskipun demikian, aksi jual juga kerap terjadi pada beberapa seri tenor sehingga membuat pergerakan juga sempat variatif.

Perkiraan akan meningkatnya imbal hasil obligasi AS terjadi seiring dengan meningkatnya kekhawatiran terjadinya shutdwon pemerintahan AS. "Hal itu akibat pembahasan anggaran oleh Kongres dan munculnya perkiraan terhadap langkah The Fed yang akan menaikan tingkat suku bunga acuannya di tahun ini sebanyak 3-4 kali," kata Reza Priyambada, analis senior Binaartha Sekuritas di Jakarta, Senin (22/1/2018)

Situasi tersebut, kata Reza, sempat berimbas pada pergerakan pasar obligasi dalam negeri turun tipis. "Hanya saja, pasar obligasi domestik terbantukan dengan masih adanya aksi beli," ujarnya.

Untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata turun -0,99 bps; tenor menengah (5-7 tahun) naik 1,70 bps; dan panjang (8-30 tahun) turun -1,67 bps.

"Meski secara keseluruhan terjadi aksi beli namun, terdapatnya aksi jual pada beberapa seri terutama pada seri obligasi acuan membuat pergerakan harganya cenderung melemah," papar dia.

Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±10 tahun dengan harga 100,43% memiliki imbal hasil 5,53% atau naik 0,016 bps dari sebelumnya di harga 100,50% memiliki imbal hasil 5,51%. Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 106,68% memiliki imbal hasil 6,89% atau naik 0,015 bps dari sehari sebelumnya di harga 106,85% memiliki imbal hasil 6,868%.

Pada Jumat (19/1/2018), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price turun -0,03 bps di level 121,42 dari sebelumnya di level 121,457. Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price turun -0,02 bps di level 111,14 dari sebelumnya di level 111,1675.

Sementara itu, pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 6,122% dari sebelumnya di level 6,12% dan US Govn’t bond 10Yr di level 2,66% dari sebelumnya di level 2,63% sehingga spread di level kisaran 346,1 lebih rendah dari sebelumnya 348,9.

Sementara pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya cenderung mendatar. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak tipis di kisaran level 7,96%-7,98%.

Lalu, obligasi korporasi dengan rating AA untuk tenor 9-10 tahun, imbal hasilnya di kisaran level 8,60%-8,61%. Untuk imbal hasil pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 9,87%-9,92%, dan pada rating BBB di kisaran 12,07%-12,31%.

Masih variatifnya sentimen yang ada, kata dia, membuat laju pasar obliagsi cenderung akan ikut bervariatif. "Ditambah dengan masih adanya aksi jual pada beberapa seri terutama pada tenor menengah yang juga dapat berimbas pada pergerakan obligasi dalam negeri lainnya," tuturnya.

Diharapkan aksi jual dapat lebih terbatas agar laju pasar obligasi tidak melemah lebih dalam. "Meski demikian, tetap mewaspadai sejumlah sentimen yang dapat menghalangi potensi kenaikan tersebut," imbuhnya. (jaw)

0 comments

    Leave a Reply