April 26, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Rupiah Awet Diangka Rp.14.000 Per Dolar AS, Ini Strategi Sri Mulyani

IVOOX.id, Jakarta - Menggapi kondisi Rupiah yang masih awet diangka Rp.14.000 per Dolar AS, Menteri Keuangan Sri Mulyani akan melakukan beberapa langkah antisipasi. Ini strategi nya !


Sri Mulyani mengungkapkan pemerintah bersama dengan Bank Indonesia akan terus melakukan penguatan fondasi Indonesia. Hal ini dikarenakan pasar global saat ini sedang melakukan penyesuaian, salah satunya terhadap perubahan kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.


"Fondasi kami perkuat, kinerja diperbaiki sehingga apa yang disebut sentimen pasar itu relatif bisa netral terhadap Indonesia," jelas Sri MulyaniKementerian Keuangan, Jakarta (7/5).


Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga mengungkapkan, pengelolaan ekonomi Indonesia dari sisi fiskal terbilang baik. Karena didukung oleh defisit yang tetap terjaga, neraca pembayaran yang bagus, serta pertumbuhan ekspor yang baik.


"Pertumbuhan ekonomi kita cukup bagus dan inflasi rendah. Penyesuaian ini bisa dilakukan secara jauh lebih cepat tanpa gejolak yang berarti," jelasnya.


Sementara itu Deputi Gubernur Bank Indonesia Dodi Budi Waluyo mengklaim level depresiasi rupiah masih pada taraf wajar. Depresiasi rupiah Senin kemarin sebesar 0,40 persen. Tingkat depresiasi itu, lebih baik dibandingkan pelemahan yang dialami Rupee India, Zaar Afrika Selatan, Rubel Rusia, dan Lira Turki.


"Secara perlahan harus dijelaskan bahwa rupiah masih wajar, dan sama dengan perkembangan mata uang regional, dan tidak pada level nominal yang kebetulan sudah menembus batas psikologis Rp 14.000," ujar Dody.


Dody, menilai faktor Dolar yang menekan ke seluruh mata uang di negara-negara maju dan berkembang. Ia juga mengatakan depresiasi rupiah juga bisa terjadi akibat rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal pertama sebesar 5,06 persen oleh Badan Pusat Statistik di bawah perkiraan konsensus pasar.

0 comments

    Leave a Reply