October 10, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Ribuan Warga Tembagapura Dievakuasi, Pemkab Butuh Solusi Tepat Agar Keamanan Pulih


IVOOX.id, Timika - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika, Provinsi Papua mengharapkan situasi keamanan di kawasan Banti dan kampung-kampung sekitar Kota Tembagapura secepatnya bisa pulih kembali

Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob, di Timika,mengatakan dalam beberapa hari terakhir gelombang evakuasi warga dari empat kampung di Distrik Tembagapura ke Timika terus dilakukan, kini lebih dari 1.000 warga mengungsi.

"Pemerintah daerah sangat berharap situasi ini segera berakhir. Perlu segera diambil solusi yang tepat agar situasi keamanan di Waa, Banti, Kimbeli, Opitawak dan Utikini bisa kembali pulih," kata Johannes, seperrti dilansir Antara.

Mantan Kepala Dishubkominfo Mimika itu mengatakan, ribuan warga Distrik Tembagapura meminta dievakuasi ke Timika lantaran kondisi keamanan di kampung halaman mereka tidak menjamin masyarakat itu bisa bertahan.

"Masyarakat tentu merasa takut, terancam, traumatis. Kalau mereka bertahan di sana, mereka kesulitan untuk mendapatkan bahan kebutuhan pokok. Untuk beraktivitas seperti pergi mendulang juga tidak bisa, makanya mereka meminta pemerintah bersama aparat TNI dan Polri serta PT Freeport Indonesia memfasilitasi mereka turun ke Timika," ujar Johannes.

Dengan kondisi dan situasi yang demikian itu, katanya lagi, praktis seluruh pelayanan di bidang pendidikan, kesehatan, dan lainnya juga lumpuh total.

Bahkan untuk bidang pendidikan, anak-anak usia sekolah di Kampung Banti dan sekitarnya itu sudah lama (sekitar tiga tahun) tidak lagi mengenyam pendidikan sejak fasilitas sekolah mereka (SD Negeri dan SMP Negeri Satu Atap Banti) dibakar oleh KKB pada sekitar Februari 2017.

Gelombang evakuasi warga Banti dan sekitarnya ke Timika terjadi sejak Jumat (6/3) petang, kemudian berlanjut pada Sabtu (7/3) dini hari, dan terakhir pada Minggu (8/3) malam sebanyak 614 warga kembali dievakuasi ke Timika.

Johannes mengatakan berdasarkan laporan dari pihak TNI dan Polri, hingga kini masih terdengar sesekali bunyi letusan senjata api di sekitar Banti Tembagapura.

"Bunyi tembakan itu terdengar sesekali saja, tidak seperti beberapa hari lalu saat mobil patroli Polsek Tembagapura diserang oleh KKB. Meskipun bunyi letusan senjata api hanya sesekali terdengar, tapi ini tentu membuat masyarakat ketakutan. Mereka tidak ingin kejadian seperti pada Oktober 2017 sampai April 2018 itu terulang kembali," kata Johannes pula.

 

0 comments

    Leave a Reply