September 29, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

RI Butuh Rp15.433 Triliun, Jokowi Ajak Investor Wujudkan Zero Emission 2060

IVOOX.id - Pemerintah Indonesia berusaha membujuk sejumlah pihak seperti mitra bilateral, investasi swasta, filantropi, dan negara sahabat untuk menjalin kolaborasi pendanaan dalam mewujudkan Net Zero Emission (NZE) pada 2060 di Indonesia.

Untuk mewujudkan NZE tersebut Indonesia memerlukan pendanaan yang tidak sedikit. Menurut presiden Jokowi dana investasi yang dibutuhkan lebih dari USD1 triliun. Hal itu diutarakan Jokowi dalam Forum KTT Pemimpin Dunia tentang Perubahan Iklim (COP Ke-28) di Dubai Uni Emirat Arab.

"Indonesia mengundang kolaborasi dari mitra bilateral investasi swasta dukungan filantropi dan dukungan negara-negara sahabat. Target Paris agreement dan NZE hanya bisa dicapai jika kita bisa menuntaskan masalah pendanaan transisi energi ini. Dari situlah masalah dunia bisa diselesaikan," kata Jokowi, dalam keterangan tertulis Minggu (3/12/2023).

Untuk meyakinkan kolaborasi ini Jokowi memaparkan sejumlah hal yang sudah dipersiapkan Indonesia dalam misi NZE ini.

Beberapa hal itu diantaranya Indonesia telah mempunyai platform pembiayaan inovatif yang kredibel, bursa karbon, mekanisme transisi energi sukuk dan obligasi hijau, pengelolaan dana lingkungan hidup dari Result-Based Payment, bank-bank pembangunan dunia, serta Multilateral Development Banks (MDBs) yang harus meningkatkan kapasitas pendanaan transisi energi dengan bunga rendah.

"Kami ingin bekerja keras mencapai NZE di tahun 2060 atau lebih awal sekaligus menikmati pertumbuhan ekonomi yang tinggi, kemiskinan yang terus diturunkan secara signifikan serta lapangan kerja yang terus tercipta," tambah Jokowi.

Jokowi juga meyakini negara-negara berkembang lainya juga memiliki semangat yang sama. Oleh karena itu kata dia diperlukan kerja sama yang kolaboratif dan inklusif berupa aksi-aksi nyata untuk menghasilkan karya nyata. "Itulah yang harus kita capai di COP28," tutur Kepala Negara.

Sejauh ini Indonesia dengan segala keterbatasan terus menurunkan emisi karbon. Jokowi menyebut antara tahun 2020 dan 2022 Indonesia berhasil menurunkan emisi karbon 42 persen dibandingkan perencanaan business as usual pada tahun 2015.

"Kami juga bekerja keras untuk memperbaiki pengelolaan forestry and other land used—FOLU, serta mempercepat transisi energi menuju energi baru terbarukan," kata Presiden.

0 comments

    Leave a Reply