May 2, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Rencana hilirisasi nikel dan bauksit harus terus diwujudkan pada tahun 2017

iVooxid, Jakarta - Hilirisasi produk-produk berbahanbaku nikel dan bauksit harus terus diwujudkan mulai 2017 mendatang seiring dengan pemberlakuan aturan ekspor mineral nikel dan bauksit. Kementerian Perindustrian akan terus memperketat aturan tersebut agar nikel dan bauksit tidak diekspor dalam bentuk bahan mentah, ujar Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian RI.

“Rencana hilirisasi tersebut harus tetap diwujudkan, apalagi hilirisasi kedua komoditas tersebut sudah menunjukan tren perbaikan. Bahkan, sudah ada perusahaan baja di Indonesia yang mampu memproduksi 5 juta ton baja pada tahun depan,” ujarnya di Jakarta, Rabu (2/11).

Airlangga menjelaskan, bauksit dan nikel biasanya digunakan sebagai campuran baja untuk memproduksi baja anti karat (stainless steel). Tahun depan, Indonesia memiliki dua pabrik peleburan baja yang dapat berproduksi sebanyak 5 juta ton stainless steel. “Jika kita memang mampu memproduksi 5 juta ton stainless steel, maka kita akan menjadi produsen stainless steel terbesar kedua di dunia setelah Cina.

Sementara itu, I Gusti Putu Suryawirawan, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, mengatakan, ekspor nikel dan bauksit dalam bentuk bahan mentah hanya akan mempengaruhi industri nikel di tanah air.

Karena itu, demikian Suryawirawan, Kementerian ESDM diharapkan agar tidak membuka ekspor nikel dan bauksit dalam bentuk bahan mentah untuk melindungi industri dalam negeri. “Jika kebijakan pembatasan ekspornya maju-mundur sehingga realisasinya lambat, maka kami minta agar ekspor nikel ditutup saja,” pungkasnya.[abr]

0 comments

    Leave a Reply