October 5, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Remaja Umur 17 Tahun, Dibalik Peretasan Akun -akun Tokoh Besar

IVOOX.id, Jakarta - Siapa sangka, remaja asal Tampa, Florida, Amerika Serikat ditangkap diduga dalang dibalik peretasan akun-akun tokoh besar di Twitter beberapa waktu lalu.

The New York Times, dikutip Sabtu (1/8), menulis, Graham Ivan Clark, 17 tahun, ditangkap di apartemennya,Jumat (31/7). Clark dikenai 30 tuduhan atas kejahatan besar, termasuk penipuan dan akan dihukum sebagai orang dewasa.

Seperti dilansir Antara. Clark baru lulus SMA di Florida. Dia dibantu Mason John Sheppard, 19 tahun, asal Inggris Raya dan Nima Fazeli, 22 tahun dari Orlando, Florida.

Keduanya dituduh membantu Clark, dengan nama samaran Kirk. FBI menyatakan Clark dan Fazeli sudah ditangkap, namun, Sheppard dalam pengawasan.

Pengacara negara bagian Florida yang menangani kasus tersebut, Andrew Warren, menyebutkan Clark, meski pun baru berusia 17 tahun, cukup berpengalaman hingga berhasil menembus jaringan Twitter tanpa terdeteksi.

Clark menipu dan meyakinkan salah seorang pegawai Twitter, bahwa dia salah seorang pekerja di departemen teknologi, memerlukan akses untuk masuk ke portal layanan konsumen

Para pelaku berafiliasi dengan komunitas peretas spesialisasi mengambil alih akun, menurut pakar keamanan siber, menggunakan metode SIM-swapping. Mereka meretas operator seluler untuk mengambil alih nomor ponsel dan informasi penting.

Mereka menargetkan pegawai Twitter kemudian mencuri informasi penting agar bisa masuk ke sistem internal platform tersebut. Setelah masuk sistem internal, peretas menyetel ulang kata kunci akun.

Peretas mencuit dari 45 akun yang diretas, mengakses kotak pesan 36 akun dan mengunduh informasi dari tujuh akun.

Peretas meminta pengikut akun-akun terverifikasi, antara lain milik Elon Musk dan Barack Obama, untuk mengirimkan uang dalam bentuk bitcoin. New York Times menuliskan penipuan tersebut menjaring uang senilai lebih dari 180.000 dolar AS.

Sementara laman Cnet, mengutip keterangan dari Departemen Kehakiman AS, melaporkan terdapat lebih dari 400 transfer senilai lebih dari 100.000 dolar AS.



0 comments

    Leave a Reply