March 28, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Wabah Campak dan Gizi Buruk

Relokasi Penduduk Asmat Dinilai bukan Solusi

IVOOX.id, Jakarta - Kalangan DPR menilai penanganan wabah campak dan gizi buruk yang menimpa masyarakat Asmat, Papua dengan merelokasi penduduk setempat bukanlah solusi tepat.

Okky Asokawati, Anggota Komisi IX DPR RI mengatakan, gagasan merelokasi masyarakat Asmat imbas wabah campak dan kekurangan gizi karena mempertimbangkan medan yang sulit dijangkau bukanlah jalan keluar yang tepat.

"Ide relokasi sama saja merampas hak hidup masyarakat Asmat yang telah menyatu dengan lingkungan, alam dan komunitasnya," kata Reni yang juga Sekretaris Dewan Pakar DPP PPP itu di Jakarta, Kamis (25/1/2018).

Di samping itu, tegas dia, relokasi akan berdampak pada psikologi warga. "Alih-alih makin membaik, secara psikologis warga justru akan terbebani," tukas dia.

Penanganan yang terjadi di Asmat, Papua, dia menyaran, harus menggunakan tiga pendekatan sekaligus. "Pertama pendekatan jangka pendek yang saat ini telah dilakukan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dengan mengerahkan sumber daya manusia termasuk melibatkan TNI/Polri," ucapnya.

Kedua, pendekatan jangka menengah. "Di periode ini seharusnya pemerintah menggandeng lembaga-lembaga kemanusiaan seperti Palang Merah Indonesia (PMI), Dompet Duafa' serta lembaga kemanusiaan lainnya yang memiliki relawan teruji menembus medan yang sulit," papar dia.

Pendekatan ketiga, kata Reni, yakni pendekatan jangka panjang di mana peran pemerintah daerah harus lebih konkret dengan mendorong pemberdayaan tenaga kesehatan lokal. "Penguatan kapasitas tenaga kesehatan untuk memenuhi ketesediaan tenaga kesehatan yang mumpuni," ujarnya.

Selebihnya, Papua yang menerapkan otonomi khusus (otsus) semestinya dapat lebih dinamis dalam pengelolaan pemerintahan daerah termasuk melakukan pemberdayaan kepada warganya.

"Pemerintah pusat dapat lebih intens melakukan supervisi ke pemerintah daerah di Papua, khususnya di bidang kesehatan, agar masalah serupa tidak muncul di waktu mendatang," imbuhnya. (jaw)

0 comments

    Leave a Reply