October 1, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Reli Hari ke-7 Beruntun, Harga Minyak ke Puncak 13 Bulan

IVOOX.id, Jakarta - Minyak mencapai tertinggi 13-bulan pada hari Selasa dengan harga Brent yang jadi acuan internasional bertahan di atas $ 60 per barel, didukung oleh pengurangan pasokan, dolar yang lemah dan optimisme atas pemulihan permintaan bahan bakar.

Minyak mentah berjangka Brent untuk April ditutup 53 sen, atau 0,88%, lebih tinggi pada $ 61,09 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup 39 sen, atau 0,67%, lebih tinggi pada $ 58,36 per barel. Kedua kontrak telah mencapai level tertinggi sejak Januari 2020 sebelumnya pada hari Selasa setelah naik selama enam sesi berturut-turut.

Dolar turun 0,4% terhadap sekeranjang mata uang, membuat komoditas yang dihargakan dalam dolar lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.

Eksportir utama Arab Saudi membatasi pasokan pada Februari dan Maret, di samping pemotongan oleh produsen di Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, mendorong perkiraan defisit pasokan tahun ini.

Selain itu, produksi Libya telah turun menjadi 1,04 juta barel per hari (bpd) dari 1,3 juta barel per hari akhir tahun lalu karena pemogokan yang sedang berlangsung oleh Petroleum Facility Guards, sumber minyak Libya mengatakan pada hari Senin.

Mengisyaratkan tidak ada pengembalian cepat dari barel Iran ke pasar, Teheran dan Washington tampaknya menemui jalan buntu atas resolusi sanksi terhadap anggota OPEC.

Investor juga menaruh harapan pada pemulihan permintaan ketika vaksin COVID-19 berlaku dan karena pemerintah dan bank sentral menyebarkan paket stimulus besar untuk menopang aktivitas ekonomi.

“Mengingat jumlah likuiditas dalam sistem berkat Fed AS (Federal Reserve), semua harga aset meningkat. Kami melihat harga mencapai $ 80 per barel tahun depan dan ada peluang di luar $ 100, ”kata Amrita Sen, salah satu pendiri thinktank Energy Aspects.

Investor menantikan data persediaan minyak mingguan AS yang akan dirilis hari Selasa.(CNBC)

0 comments

    Leave a Reply