Rekonsiliasi Politik Pasca Pemilihan, Bersatu Bersama Membangun Daerah

IVOOX.id, Jakarta - Tahapan paling krusial dalam Pemilihan Serentak 2020 yaitu pemungutan, penghitungan dan rekapitulasi suara sudah selesai. Secara umum, seluruh tahapan Pemilihan sejauh ini berjalan lancar dan aman. Dugaan pelanggaran dalam taraf wajar dan dapat tertangani sesuai dengan regulasi.

Deputi direktur Center for Public Capacity Acceleration (C-PubliCA) Ribut Lupiyanto, menilai kontestasi demokrasi mesti dimaknai sebagai kompetisi yang sehat.

“Kalah menang itu biasa. Kemenangan mesti disikapi bijaksana tanpa euforia; kekalahan harus dihadapi secara legawa. Jika terdapat keberatan, jalur sengketa terbuka dan sah ditempuh. Fokus ke depan yang paling substansial adalah upaya rekonsiliasi dan sinergi antar peserta, termasuk tim sukses hingga para pemilihnya,” ujarnya dalam artikel yang ditulis di jawapos.com.

Menurutnya, pemenang sejati dalam kontestasi demokrasi adalah seluruh rakyat. Peserta dan pendukung yang kalah pun, jika menyikapi kekalahan secara bijaksana, legawa, dan mengikuti regulasi, sesungguhnya mereka telah memenangkan dirinya. Polarisasi politik penting untuk tidak dilanjutkan dan berlarut-larut. Pascapilkada mesti segera bergandengan tangan.

Senada dengan Ribut Lupiyanto, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Prof. Dr. Widodo Muktiyo mengharapkan rekonsilisasi politik pasca Pemilihan dapat segera terwujud agar proses pembangunan daerah segera dapat dilaksanakan.

Dalam resolusi konflik, hasil penghitungan suara yang sudah diketahui pemenangnya semestinya menjadi titik henti konflik, dilanjutkan dengan perdamaian antar sesama calon dan pendukungnya.

“Rekonsiliasi politik itu adalah sebuah keniscayaan dalam sebuah kontestasi. Kita tentu tidak ingin terpolarisasi terus menerus karena hanya akan menimbulkan perpecahan yang menganggu agenda pembangunan nasional,” ujar Widodo.