October 2, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Ratusan Ribu Buruh di Seluruh Indonesia Akan Suarakan 2 Tuntutan Utama pada May Day 2024

IVOOX.id - Rangkaian aksi May Day 2024, yang diselenggarakan di ratusan kota industri di seluruh Indonesia, menjadi sorotan utama ketika ratusan ribu buruh berkumpul untuk menyoroti dua tuntutan utama: pencabutan Omnibus Law UU Cipta Kerja dan penolakan terhadap Hostum (Hapus OutSourcing Tolak Upah Murah).

Presiden Partai Buruh dan Presiden KSPI, Said Iqbal, menjelaskan bahwa lebih dari 200 ribu orang akan mengikuti aksi May Day di berbagai kota industri, termasuk Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Batam, dan lainnya.

Di Jakarta, aksi akan dipusatkan di Istana Negara sebelum bergerak menuju Stadion Madya Senayan untuk merayakan May Day Fiesta.

"Sebanyak 200 ribu orang lebih akan mengikuti May Day di seluruh Indonesia, antara lain di Jakarta, Bandung, Serang, Surabaya, Semarang, Batam, Makassar, Banjarmasin, Ternate, Mimika, dan lain sebagainya," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima IVOOX Selasa (30/4/2024).

Terdapat dua tuntutan utama yang disuarakan dalam aksi May Day 2024, yaitu pencabutan Omnibus Law UU Cipta Kerja dan penolakan terhadap Hostum.

Said Iqbal menjelaskan sembilan alasan buruh menolak aturan tersebut, termasuk masalah upah minimum yang kembali pada konsep upah murah, outsourcing seumur hidup, kontrak yang berulang-ulang, pesangon yang murah, dan kemudahan dalam melakukan PHK.

"Itu artinya, negara memposisikan diri sebagai agen outsourcing," tegas Said Iqbal.

Menurut Said Iqbal, kebijakan upah murah yang diterapkan oleh UU Cipta Kerja telah mengakibatkan penurunan daya beli buruh sebesar 30-40 persen dalam lima tahun terakhir, sementara pertumbuhan ekonomi tetap naik.

Hal ini menunjukkan bahwa buruh tidak mendapatkan manfaat dari pertumbuhan ekonomi yang dinikmati oleh golongan kaya.

May Day 2024 juga menjadi momentum bagi buruh untuk menegaskan penolakan terhadap praktik outsourcing dan kontrak yang menyebabkan ketidakpastian kerja dan penurunan upah riil.

Di samping itu, aksi May Day 2024 juga menyoroti perlunya pemerintah untuk meninjau kembali kebijakan upah yang saat ini cenderung merugikan buruh.

Upah minimum yang tidak sebanding dengan inflasi dan pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu titik kritis yang harus diperhatikan oleh pemerintah.

Dengan melibatkan puluhan ribu buruh di Jakarta dan jutaan buruh di seluruh Indonesia, May Day 2024 menjadi momentum penting bagi para pekerja untuk bersuara dan menegakkan hak-hak mereka dalam dunia kerja.

Aksi ini juga menjadi panggilan bagi pemerintah dan pengusaha untuk mendengarkan aspirasi buruh dan melakukan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh pekerja di Indonesia.

0 comments

    Leave a Reply