October 7, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Putin Menawarkan "Wisata Vaksin", Warga Asing Datang ke Rusia Untuk Vaksinasi Dengan Biaya

IVOOX.id, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Jumat meminta para pejabatnya mempersiapkan semacam 'wisata vaksin', yakni menerima warga negara asing untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 di negara itu dengan biaya yang besarnya belum diungkapkan.

Berbicara selama sesi pleno di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg tahunan, Putin mengatakan: “Industri farmasi Rusia bersedia untuk terus meningkatkan produksi vaksin sehingga kami tidak hanya sepenuhnya memenuhi kebutuhan kami sendiri.”

“Kami juga bisa memberikan kesempatan kepada warga asing untuk datang ke Rusia dan mendapatkan vaksinasi di sini. Saya tahu bahwa mengingat efisiensi vaksin kami, ada permintaan yang tinggi untuk itu,” lanjutnya, menurut terjemahan.

“Untuk itu, saya ingin meminta pemerintah menganalisis semua aspek masalah ini hingga akhir bulan. Sehingga, tentu saja, dengan mematuhi semua langkah-langkah keamanan dan persyaratan sanitasi untuk mengatur kondisi bagi warga negara asing untuk mendapatkan kesempatan mendapatkan vaksin secara komersial, ”kata Putin, tanpa merinci biayanya.

Rusia telah menyetujui empat vaksin Covid untuk penggunaan domestik. Vaksin Sputnik V yang paling banyak digunakan sejauh ini telah terdaftar di 65 negara di seluruh dunia, menurut dana kekayaan negara Rusia.

Harga Sputnik V kurang dari $10 per suntikan, dengan dua dosis yang dibutuhkan selama 21 hari.

Rusia telah dikritik karena mengejar strategi menjual atau menyumbangkan vaksin Covid ke luar negeri untuk memperluas pengaruhnya di seluruh dunia, namun Moskow menyangkal.

Komentar Putin datang ketika tekanan meningkat pada negara-negara terkaya di dunia untuk berbuat lebih banyak untuk memperluas akses global vaksin Covid.

Akses yang adil ke vaksin dilaporkan akan menjadi agenda utama ketika para pemimpin G-7 bertemu di Inggris minggu depan.

Urgensi dan pentingnya pengabaian hak kekayaan intelektual tertentu pada vaksin dan perawatan Covid di tengah pandemi telah digarisbawahi oleh WHO, pakar kesehatan, kelompok masyarakat sipil, serikat pekerja, mantan pemimpin dunia, badan amal medis internasional, peraih Nobel, dan organisasi hak asasi manusia.

India dan Afrika Selatan bersama-sama mengajukan proposal ke Organisasi Perdagangan Dunia pada Oktober tahun lalu, menyerukan perlunya pembuat kebijakan untuk memfasilitasi pembuatan perawatan Covid secara lokal dan meningkatkan kampanye vaksinasi global.

Beberapa bulan kemudian, proposal tersebut terus dihalangi oleh sejumlah kecil pemerintah — termasuk Uni Eropa, Inggris, Swiss, Jepang, Norwegia, Kanada, Australia, dan Brasil.(CNBC)

0 comments

    Leave a Reply