May 5, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Putaran Investasi Asing Mengarah ke Perusahaan Fintech Tahun Ini

IVOOX.id, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan, minat investor asing untuk mengucurkan dana untuk bidang financial technology (fintech) dalam negeri cukup besar di tahun ini. Sementara, tahun lalu, investor asing lebih memilih menyuntikkan dana ke perusahaan e-commerce.

Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Mira Tayyiba mengatakan, hal ini dikarenakan pihak regulator seperti Bank Indonesia (BI) maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung adanya fintech. Namun, perkembangan fintech tetap diawasi secara ketat agar tidak merugikan masyarakat.

"Tahun lalu (pendanaan) e-commerce banyak, tahun ini fintech lebih banyak, putaran jumlah investasinya juga lebih banyak dari e-commerce," ujarnya di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (13/11/2018).

Selain itu, berkembangnya fintech karena banyaknya kebutuhan yang besar di masyarakat dalam pembayaran baik offline maupun online. Menurut dia, saat ini kebutuhan tersebut memang masih dilayani secara offline tapi perlahan mulai bergerak ke arah online.

"Seharusnya akan lebih besar lagi ke depan karena masyarakat juga adopsi digitalnya semakin tinggi," kata dia.

Dia memproyeksikan arah industri fintech di tahun depan akan mulai mendanai sektor-sektor yang belum terjamah. Misalnya sektor agribisnis karena tidak hanya membantu perkembangan startup, tapi juga membantu pengembangan daerahnya.

"Jadi kan ada di daerah tertinggal misalnya komoditasnya ikan tapi cuman bisa dijual terbatas, isu lainnya seperti petani dan nelayan tidak mendapatkan pendapatan yang layak, karena sudah diambil rantai-rantai dan tengkulak segala macam," ucapnya.

Kemudian, isu-isu sosial seperti pendidikan dan kesehatan juga menjadi peluang bagi fintech untuk masuk. Pasalnya, sektor ini bukan hanya urusan komersil.

Kendati demikian, menurut dia, kontribusi ekonomi digital saat ini masih belum signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Pasalnya, banyak transaksi uang belum tercatat sehingga angka persis kontribusinya belum dapat dipastikan.

"Belum ada yang tahu persisnya. Kalau besar pasti besar, kita yakin besar. Hanya seberapa besar angkanya? Kalau secara global sudah 20 persen dari ekonomi global. Indonesia berapa? E-commerce masih 2-3 persen, katanya, tapi inikan belum ada angka pasti," tutur dia.

0 comments

    Leave a Reply