Produksi Sarung Goyor
IVOOX.id, Pekerja menjemur sarung Goyor di industri sarung menggunakan ATBM (Alat tenun bukan mesin) cap Botol Terbang kelurahan Potrobangsan, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (28/3/2023). Menurut perajin saat ini produksi sarung Goyor kembali normal setelah hampir tiga tahun terdampak pandemi COVID-19, dan dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia dan negara-negara kawasan Timur Tengah dengan harga jual Rp700 ribu per lembar. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Pekerja menenun kain pada proses pembuatan sarung Goyor di industri sarung menggunakan ATBM (Alat tenun bukan mesin) cap Botol Terbang kelurahan Potrobangsan, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (28/3/2023). ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Pekerja memintal benang pada proses pembuatan sarung Goyor di industri sarung menggunakan ATBM (Alat tenun bukan mesin) cap Botol Terbang kelurahan Potrobangsan, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (28/3/2023). ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Perajin menenun kain sarung goyor menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) di Desa Plumbon Gambang, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (28/3/2023). ANTARA FOTO/Syaiful Arif
Perajin menenun kain sarung goyor menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) di Desa Plumbon Gambang, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (28/3/2023). Permintaan sarung tenun goyor yang dijual Rp550 ribu per lembar itu mengalami peningkatan saat Ramadhan, tapi terkendala ketersediaan tenaga kerja karena minimnya regenerasi penenun sehingga perajin hanya bisa memenuhi kebutuhan 50 persen dari permintaan. ANTARA FOTO/Syaiful Arif
0 comments