April 19, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Presiden Minta Warga Untuk Tak Pinjam Uang ke Rentenir

IVOOX.id, Sragen – Presiden mengingatkan warga untuk tidak pinjam uang ke rentenir saat memberikan sambutan di acara Penyerahan Sertifikat Tanah untuk Rakyat di Sragen (7/11/2017).

Setiap melakukan kunjungan kerja, Presiden Joko Widodo selalu mengingatkan kepada warga agar melakukan penghitungan yang cermat terlebih dahulu sebelum mengagunkan sertifikat tanah.

Karena banyak masyarakat yang mengagunkan sertifikat tanah yang dimilikinya tanpa memiliki perhitungan yang tepat, sehingga hasilnya malah tidak bisa dimanfaatkan dengan baik.

“Kalau mau pinjam dihitung dulu bisa mengembalikan tidak? Dihitung betul, dikalkulasi betul, kalau ndak jangan pinjam,” ucap Presiden.

Presiden juga menghimbau agar pinjaman hasil mengagunkan serifikat tanah untuk keperluan bermanfaat seperti untuk mengembangkan usaha, bukan hanya untuk hal-hal yang bersifat produktif.

"Pakailah untuk modal kerja, pakailah untuk modal investasi, jangan dipakai untuk gagah-gagahan,” ucap Jokowi.

Saat memberikan sambutan kepada rakyat di Sragen, Presiden Jokowi menyampaikan pesan yang penting. Yaitu sebisa mungkin untuk menghindari pinjam uang dari rentenir, karena mengingat jika meminjam kepada rentenir akan ada bunga pinjaman yang sangat besar dan bisa memberatkan diri sendiri.

"Sudah pegang sertifikat ini hati-hati, apalagi pinjamnya ke rentenir, jangan! Mpun ampun. Jangan! Bunganya bisa 12 kali lipatnya bank, mpun mesti ilange niku pinjemnya ke rentenir niku. Hindari yang namanya rentenir," tegas Presiden.

Untuk mencegah hal tersebut, pemerintah telah menyiapkan kebijakan kredit usaha rakyat (KUR) yang memiliki bunga rendah sekitar 9 persen per tahun yang bisa digunakan oleh rakyat.

"Tahun depan 7 persen, itu per tahun lho. Berarti sebulan tidak ada 1 persen," ucap Presiden.

Di akhir sambutan, Presiden meminta masyarakat untuk menjaga sertifikat tanah yang dimilikinya. Karena fungsi dari sertifikat tanah sangat penting sebagai bukti hukum ha katas tanah yang sah.

Presiden juga bercanda tentang kenapa memasukan sertifikat tersebut ke dalam plastik.

"Kenapa di plastik? Supaya kalau bocor gentengnya ini tidak rusak sertifikat ini. Kalau hilang sudah punya fotokopi, mengurusnya mudah tinggal ke kantor BPN lagi, ngoten lho, nggih?," tutur Presiden.

Pada kesempatan itu, Presiden meyerahkan sekitar 10.200 serifikat untuk masyarakat yang berasal dari sejumlah daerah yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Mulai dari Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sragen, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Klaten, dan Kabupaten Wonogiri.

Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati.

0 comments

    Leave a Reply