May 3, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

PP Presisi Tbk Bidik Kontrak Baru Rp5 Triliun di 2017

IVOOX.id, Jakarta - Pada 2017, PT PP Presisi Tbk menargetkan kontrak baru sekitar Rp5 triliun. Target tersebut berasal dari berbagai proyek, seperti jalan tol, jembatan, dermaga, bandara, bangunan, pekerjaan sipil dan struktur bangunan.

Per tanggal 31 Juli 2017, PP Presisi telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp2,5 triliun. Ditambah dengan carry over tahun lalu sebesar Rp4,9 triliun, berarti Perseroan sedang mengerjakan proyek senilai total Rp10 triliun.

Asal tahu saja, PP Presisi telah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana (PUP) pada 16 November 2017. Saham perseroan yang bernominal Rp100 per unit itu akan dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 24 November 2017.

Secara fundamental, berdasarkan hasil riset PT Bahana Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering/IPO) saham PT PP Presisi Tbk (Perseroan), perusahaan konstruksi sipil dan struktur bangunan terbesar di Indonesia itu diperkirakan membukukan margin laba bersih sebesar 8% hingga 10% pada 2017.

Pencapaian tersebut berada di posisi tertinggi jika dibandingkan dengan rata-rata perusahaan konstruksi lainnya yang sekitar 4% hingga 7%. Hal ini seiring prediksi laba bersih yang akan diraih PP Presisi sekitar Rp132-Rp182 miliar pada akhir tahun 2017. Angka ini meningkat 220% dibandingkan periode yang sama pada 2016.

Anak usaha PT PP (Persero) Tbk (PTPP) itu, memiliki portofolio proyek yang tersebar di seluruh Indonesia dan mempunyai kompetensi pekerjaan konstruksi sipil maupun struktur bangunan dengan standar internasional.

“PT PP (Persero) Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) adalah perusahaan konstruksi skala besar yang melakukan project management. Sementara itu, pekerjaan dirty works di lapangan seperti cut and fill, pematangan lahan, pemasangan pondasi, dan pembetonan dilakukan PP Presisi,” kata Benny Pidakso, Direktur Keuangan PP Presisi, di Jakarta, Kamis (23/11/2017).

Pekerjaan konstruksi sipil dan struktur bangunan, lanjut Benny, berkontribusi sekitar 80% terhadap pendapatan perseroan. “Sebagai perusahaan kontraktor sipil yang memiliki alat berat terbanyak di Indonesia, efek positifnya margin laba PP Presisi jauh lebih baik. Kalau rata-rata kontraktor itu net profit margin sekitar 4%, margin PP Presisi 10%,” kata Benny.

Bahana Sekuritas, Danareksa Sekuritas, dan Mandiri Sekuritas juga memperkirakan margin laba bersih PP Presisi akan tetap berada di atas 10% pada 2018. Kinerja laba bersih Perseroan yang cemerlang ini didukung oleh pendapatan yang diprediksi mencapai Rp1,6 triliun pada 2017. Angka tersebut tumbuh 340% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pangsa pasar yang luas dan dukungan alat berat yang jumlahnya lebih dari 1.500 unit dari merek-merek terkemuka, seperti Komatsu, Caterpillar, Liebherr, Hino, Sakai, dan Kobelco menjadi keunggulan kompetitif perusahaan.

Adapun pekerjaan sipil yang dikerjakan PP Presisi mencakup: Cut and fill (gali dan urug) yang merupakan proses pengerjaan tanah, di mana sejumlah massa tanah digali kemudian ditimbun di tempat lain. Untuk proyek jalan tol, pekerjaan ini merupakan pekerjaan dasar untuk meratakan landasan jalan tol;

Soil ripening (pematangan lahan), yaitu pekerjaan persiapan pembangunan agar lahan bisa digali dan dibenamkan pondasi sesuai dengan perencanaan, baik secara dimensi dan kedalamannya; dan

Ready mix concrete, yaitu pekerjaan memperkuat tanah yang akan menjadi landasan berbagai pekerjaan berikutnya, baik untuk jalan, jembatan, dan sebagainya; Asphalt-hotmix, melapisi jalan dengan aspal; dan Rigid pavement atau pembetonan jalan.

Sementara itu, pekerjaan struktur bangunan yang dikerjaan PP Presisi, antara lain: Pembangunan fondasi (bore pile) dengan melubangi tanah dan membuat bekisting atau cetakan sementara yang digunakan untuk menahan beton selama beton dituang dan dibentuk sesuai bentuk yang diinginkan, lalu memasukkan beton ready mix yang akan menjadi penguat fondasi;

Pembuatan struktur bangunan (form work) dengan bekisting. Armada yang dimiliki PP Presisi untuk form work ini mencapai 27.000 m2; dan Beton ready mix yang dimiliki PP Presisi untuk pembangunan fondasi dan struktur bangunan didukung oleh produksi dari 8 pabrik. (jaw)

0 comments

    Leave a Reply