October 12, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

PON XX di Papua Jadi Ajang Persatuan dan Kesatuan Anak Bangsa

IVOOX.id, Jayapura – Sekretaris Umum (Sekum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua, Kenius Kogoya,SP.M.Si, Kamis pagi (20/2/2020) secara resmi membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Calon Hakim Arbitrase PON XX Tahun 2020 di Swiss Bell Hotel Jayapura.

Pembukaan Bimtek dihadiri Ketua Badan Arbitrase Olahraga Republik Indonesia (BAORI) Prof Dr. Edie Toet Hendratno, SH, M.Si dan Ketua Pusat Pelatihan Provinsi (Puslatprov) KONI Papua, Brigadir Jenderal (Brigjend) TNI Irham Waroihan, S.Sos.

Dalam sambutannya, Sekum KONI mengungkapkan perjuangan Papua hingga ditetapkan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX adalah perjalanan yang sangat panjang semenjak tahun 2013. Oleh karena itu, dirinya meminta semua pihak termasuk BAORI untuk mendukung penyelenggaraan PON di Bumi Cenderawasih, sehingga Papua dapat menjadi tuan rumah yang sukses, baik dari sisi penyelenggaraan, prestasi, administrasi dan sukses ekonomi bagi rakyat Papua.

“Perjuangan Papua menjadi tuan rumah sangat panjang dan melelahkan. Oleh karena itu, apapun alasannya penunjukan Papua sebagai tuan rumah harus siap. Papua siap sebagai tuan rumah yang baik, juga sukses prestasi dan sukses administrasi,”ujarnya.

Kenius mengingatkan PON XX bukan hanya ajang prestasi olahraga semata-mata namun tujuan utama dan semangat dari even empat tahunan itu yang ingin digelorakan lewat PON Papua adalah Persaudaraan, Persatuan Dan Kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

“PON bukan untuk prestasi semata tetapi yang lebih utama dari PON Papua adalah persatuan dan kesatuan anak bangsa. Makanya kami minta semua elemen termasuk BAORI mendukung kami di Papua untuk sukseskan PON,”ucapnya.

Jelang PON XX, lanjut Kenius, KONI Papua memberikan perhatian khusus terkait masalah-masalah sengketa keolahragaan. Karena pengalaman saat PON XIX di Jawa Barat, kontingen Papua dihadapkan dengan sejumlah sengketa yang terpaksa diselesaikan melalui pengadilan Arbitrase di BAORI.

“Pengalaman kami Papua adalah penyelesaikan perkara cabang olahraga (Cabor) Hocky di BAORI saat PON XIX di Jawa Barat. Oleh karena itu, Bimtek hari ini sangat penting bagi kami untuk menjadi dasar atau acuan untuk mencegah sejak dini timbulnya sengketa di PON XX nanti dan bisa menghasilkan hakim arbritase,”terangnya.

Mewakili Ketua Umum KONI Papua, Kenius berharap BAORI serta hakim arbitrase bisa bekerja dengan baik dan harus jeli selama PON XX. Pasalnya, semua kontingen yang berlaga PON punya keinginan yang sama yakni meraih prestasi terbaik dengan strategi dan trik yang bisa saja menimbulkan senketa.

“Kita harapkan sengketa di PON Papua dapat diminimalisir,”harapnya.

Ditempat yang sama, Ketua BAORI Pusat Prof Dr. Edie Toet Hendratno, SH, M.Si menegaskan PON XX memiliki nilai strategis bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, BAORI mendukung penyelenggaraan PON Papua.

Dalam hal penyelesaian sengketa olahraga, kata Edie, BAORI tidak hanya melihat masalah dari sisi hukum saja, tetapi BAORI juga melihatnya dari sisi kepatutan dan kelayakan. BAORI dibentuk oleh KONI tugasnya menyelesaikan sengketa dibidang olahraga.

“Tugas dan tanggung jawab BAORI tidak ringan. Mengingat di samping rutinitas tugas harian, harus pula berupaya keras bekerja menyelesaikan setiap persoalan yang ada kaitanya dengan Olahraga dan KONI. Mudah-mudahan semua calon hakim Arbitrase bisa mengikuti Bimtek secara serius. Kami siap memberikan bimbingan kepada semua calon hakim,’’ katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia Bimtek yang juga Ketua Bidang Hukum KONI Papua, Sefnat Masnifit, SH dalam laporannya menyebutkan untuk memberikan pemahaman dan bimbingan dasar teknis bagi 35 orang calon-calon hakim arbitrase, maka KONI Papua dan BAORI mendatangkan 6 orang narasumber berpengalaman dalam penyelesaian sengketa olahraga.

Mereka adalah pengurus BAORI Pusat dan sehari-hari menjadi Hakim Arbitrase diantaranya Prof. Dr. Edhie Toet Henratno,SH, MH, Dr. Ir. Agus Gurlaya Kaertasasmita,M.Sc., MT, MH., FCBArb & Kolonel CHK,Rahmadi, SH, MH, Clara Vidia, ST.MT,Dr. Ahmad Muliadi, SH, MH dan Yolanda Patinasarani, SH.

“Narasumber yang didatangkan untuk memberikan Bimtek adalah hakim sekaligus pengurus BAORI Pusat sebanyak 6 orang yakni Ketua BAORI dan anggotanya. Kita harapkan Bimtek ini dapat memberikan pemahaman kepada calon hakim Arbitrase di Papua,”tandas Sefnat. 

0 comments

    Leave a Reply