October 13, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Poltracking: PKB Ungguli Elektabilitas PDIP di Jatim

IVOOX.id - Poltracking Indonesia telah menggelar survei elektabilitas partai politik di 11 Daerah Pemilihan (Dapil) DPR RI Jawa Timur pada rentang waktu 25 hingga 31 Januari 2024 secara daring. Provinsi Jawa Timur, yang dikenal sebagai provinsi penentu dan memiliki jumlah pemilih terpadat kedua dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), menjadi sorotan dalam survei ini dengan lebih dari 31 juta pemilih atau sekitar 15.5 persen dari total pemilih nasional.

Dalam konferensi pers daring yang digelar pada Selasa (6/2/2024), Direktur Riset Poltracking Indonesia, Arya Budi, memaparkan temuan penting dari survei tersebut.

Menurutnya, hasil simulasi Surat Suara untuk 18 Partai Politik peserta Pemilu 2024 menunjukkan bahwa PKB memimpin dengan elektabilitas mencapai 24.0 persen, diikuti oleh PDI Perjuangan dengan 16.7 persen, dan Partai Gerindra dengan 15.5 persen.

Namun, yang lebih menarik adalah pola pemilih yang terungkap dalam survei tersebut. "Basis pemilih partai politik masih terjadi split ticket voting, di mana pilihan partai politik tidak selalu linier dengan pilihan calon presiden – wakil presiden yang diusung," ungkap Arya Budi.

Dia menjelaskan bahwa pemilih dari partai politik pengusung Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar seperti Partai NasDem, PKB, dan PKS masih terbagi dalam pilihan calon presiden-wakil presiden lainnya.

Lebih lanjut, Arya Budi menyoroti kecenderungan pemilih dari partai politik pengusung Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka yang cenderung solid mendukung pasangan nomor urut 2, sementara pemilih dari partai politik pengusung Ganjar Pranowo – Mahfud MD didominasi oleh PDI Perjuangan.

Survei ini melibatkan 8000 responden dan menggunakan metode stratified multistage random sampling, dengan margin of error sebesar +/- 1.1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Pengambilan sampel pada setiap dapil memperhatikan keterwakilan seluruh kecamatan yang ada dengan tetap mempertimbangkan proporsi DPT di setiap kabupaten/kota.

Hasil olah data di tingkat provinsi menggunakan agregat 8000 responden tanpa pembobotan di kabupaten/kota karena hasilnya tidak berbeda jauh dengan hasil olahan data agregat.

Proses pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi digital kepada responden yang telah dipilih secara acak.

Dengan temuan ini, survei Poltracking Indonesia memberikan wawasan mendalam mengenai dinamika politik di Jawa Timur menjelang Pemilu 2024, yang dapat menjadi panduan berharga bagi partai politik dan calon untuk menyusun strategi kampanye mereka.

0 comments

    Leave a Reply