May 19, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Polri: Kelompok Teroris Bekasi Ternyata Terlibat Dalam Bom Thamrin dan Kerusuhan di Mako Brimob

IVOOX.id, Jakarta -- Kelompok teroris yang dibekuk di Bekasi dan Tegal dibawah pimpinan SL (34) alias Solikin yang juga pimpinan JAD Lampung, diketahui terlibat pula dalam penyerangan bom Thamrin, Jakarta, pada 2016 lalu serta kerusuhan di Mako Brimob pada 2018 lalu yang menewaskan lima anggota Densus 88.

Hal itu dikatakan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Senin (6/5/2019).


"Kelompok ini terutama pimpinannya atau leadernya yakni SL terlibat dalam perencanaan dan penyerangan bom Thamrin serta kerusuhan Mako Brimob," kata Dedi.

Selain itu kata dia kelompok ini sudah dipantau sejak 2014.


Diketahui kata Dedi kelompok pimpinan SL merupakan jaringan kelompok JAD lainnya di pulau Jaww pimpinan Zainul Arifin dan berada di bawah kelompok JAD Indonesia pimpinan Oman Abdurahman.


Menurutnya pada 2015, SL alias Solikin sempat ikut pertemuan jaringan JAD di Malang.


"Dalam pertemuan memutuskan akan melakukan aksi terorisme di Jakarta, hingga terjadilah Bom Thamrin pada Januari 2016," kata Dedi.


Kelompok ini kemudian berpencar dan SL bersama kelompoknya tinggal berpindah.


"Kelompok dibawah SL ini juga terlibat dalam kerusuhan di Rutab Mako Brimob di Depok pada Mei 2018. Beberapa orang dari kelompok ini kemudian ditangkap Densus 88," katanya.


Saat itu kata dia beberapa anggota kelompok SL dari Lampung turun ke Jakarta untuk melakukan aksi amaliah juga.


SL kata dia berperan sebagai salah satu penggerak kerusuhan di Mako Brimob.


"Setelah terjadi kerusuhan, SL bersama kelompoknya kabur ke Papua. Di sana melakukan latihan di daerah Papua," kata Dedi.


Di sana mereka membentuk dua sel atau memecahkan.

"Yang kelompok pertama menuju Bekasi pada awal tahun 2019, dan satu lagi hendak gabung dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Ali Kalora," kata Dedi.


Karenanya kata Dedi Densus 88 berhasil menangkap lebih dulu dua terduga teroris RH dan M yang hendak bergabung dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Ali Kalora pada 2 Mei.

Dari penangkapan itulah ditangkap tiga terduga teroris lainnya pada Sabtu (4/5/2019).


Mereka adalah SL (34) alias Solikin, yang merupakan pimpinan kelompok dan ahli merakit bom, AN (20) dan MC (28).


SL ditangkap di Jalan Pondok Ungu Permai Sektor V, Bahagia, Babelan, Bekasi, pada Sabtu sekira pukul 04.34.


"Ia merupakan DPO atau buronan kami karena bagian kelompok JAD Lampung," kata Dedi di Mabes Polri, Senin (6/5/2019).


Sedangkan AN (28) ditangkap di Jalan Keramat Kedongdong, Kelurahan Mangun Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi, Sabtu sekitar pukul 08.49.


"Ia menyembunyikan DPO kelompok JAD Lampung," kata Dedi.

Sementara MC katanya ditangkap di Jalan Waringin, Gang13 Nomor 27, RT 4 RW 4, Kelurahan Mintaragen, Kecamagan Tegal Timur, Jawa Tengah, Sabtu pukul 14.30.


"Keterlibatannya juga karena menyembunyikan DPO JAD Lampung," kata Dedi.

Dari penangkapan ketiganya kata Dedi kemudian Densus 88 melakukan pengembangan dan menangkap tiga orang lainnya di Bekasi.


Yakni MI (32) yang juga berperan membuat bom dengan bahan TATP bersama Solikin serta menyembunyikan DPO, S dan T.

"Kemudian kami tangkap IF alias Samuel juga di Bekasi. Samuel ini memiliki kemampuan merakit bom yang lebih senior dibanding SL," kata Dedi.

Jika SL adalah leader yang juga memiliki kemampuan merakit bom, maka Samuel (29) memiliki kemampuan merakit bom jauh lebih baik dibanding SL


"Dia sudah membuat rangkaian bom bersama SL," katanya.

T (25) kata Dedi saat akan ditangkap melakukan perlawanan dengan hendak melemparkan bom sumbu berbahan utama serbuk TATP ke arah petugas.


"Sehingga dilakukan tindakan terukur untuk melumpuhkannya dengan dilakukan tembakan ke T. Sehingga yang bersangkutan tertembak dan bomnya meledak," kata Dedi.

0 comments

    Leave a Reply