May 19, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Polisi Lakukan Kekerasan Kepada Wartawan di Depan Gedung Parlemen

IVOOX.id,Jakarta – Aparat kepolisian melakukan tindakan kekerasan  terhadap sejumlah wartawan, saat meliput buruh   yang akan demo di depan gedung parlemen, Jakarta Pusat,  Jumat (16/8).

Antara melansir, beberapa jurnalis  yag mendapat tindakan kekerasan antara lain,  jurnalis dari SCTV saat merekam video menggunakan ponselnya dipukul oleh personel polisi sehingga terpental jatuh. Seorang jurnalis Vivanews, saat merekam polisi membubarkan paksa pengunjuk rasa buruh,  tiba-tiba seorang anggota meminta video atau foto untuk dihapus,

"Hapus video tadi, kalau enggak saya bawa ke mobil," kata Jurnalis Viva yang menirukan anggota polisi berbaju putih dengan emosi.

Bukan hanya itu saja, wartawan Foto Bisnis Indonesia, Nurul Hidayat, ketika sedang mengabadikan para buruh yang diamankan ke dalam mobil tahanan oleh polisi, namun foto tersebut diminta polisi untuk dihapus.

"Ketika motret para buruh yang dibawa masuk ke mobil tahanan, tiba tiba petugas ada yang turun suruh hapus foto tersebut. Sempat adu mulut, saya mempertahankan foto, sampai akhirnya temannya datang. Dia bilang saya bawa juga," katanya.

Wartawan foto Jawa Pos, Miftahul pun  ketika mengabadikan para demonstran yang dibawa masuk ke dalam mobil tahanan di depan gedung TVRI. "Saya ditarik bajunya, dihapus fotonya," kata Miftah.

Ia menirukan omongan polisi, "Dihapus juga video dan foto. Tunggu rilis. Kamu jangan sewenang wenang. Lo, Gua lihat dari tadi foto-foto video. Lo mau hapus atau gua kandangin.”

Wartawan Inews TV pun juga mendapat perlakukan yang sama dari ketika melakukan kegiatan peliputan masa aksi yang berkumpul di depan TVRI. "Hapus videonya, tar ada preskon," ujar wartawan Inews.

 

0 comments

    Leave a Reply