March 29, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Polisi Hong Kong Biarkan Geng Kriminal Triad Serang Pendemo

IVOOX.id, Jakarta - Aksi demo masih berlanjut di Hong Kong. Bahkan, yang terbaru para peserta demo menerima serangan dari geng Triad. Parlemen Hong Kong menyatakan polisi membela tindak kekerasan yang dilakukan oleh geng Triad yang menyerang kereta api yang ditumpangi pelaku aksi demo anti pemerintah.

Serangan itu terjadi tadi malam saat kekerasan yang membuka front baru dalam krisis politik Hong Kong terjadi akibat dipicu oleh pembahasan Rancangan Undang-undang Ektradisi. RUU itu nantinya akan memungkinkan mengirim warga Hong Kong ke China daratan untuk diadili.

Beberapa politisi dan aktivis telah lama menghubungkan jaringan geng kriminal Triad Hong Kong dengan intimidasi dan kekerasan politik dalam beberapa tahun terakhir.

Pada Minggu (21/7) malam, orang-orang dengan kaus putih dan beberapa di antaranya bersenjatakan tongkat, membanjiri stasiun kereta api Yuen Long. Mereka menyerbu sebuah kereta dan menyerang penumpang, menurut rekaman yang diambil oleh pihak manajemen kereta api komuter dan anggota parlemen dari Partai Demokrat Lam Cheuk-ting.

Saksi mata mengatakan mereka tampaknya menargetkan penumpang berbaju hitam yang telah melakukan aksi demo anti-pemerintah. Serangan itu terjadi setelah beberapa ribu aktivis mengepung kantor perwakilan China di Hong Kong yang kemudian bentrok dengan polisi.

Lam, yang terluka dalam serangan itu, mengatakan sangat marah dengan respons polisi yang lambat setelah dia memberi tahu mereka tentang masalah tersebut, menurut laporan penyiar radio RTHK seperti dikutip Reuters, Senin (22/7/2019).

Dia mengatakan polisi membutuhkan waktu lebih dari 1 jam untuk sampai di lokasi serangan. Mereka dinilai gagal melindungi publik dan membiarkan Triad merajalela.

“Apakah Hong Kong sekarang mengizinkan Triad untuk melakukan apa yang mereka inginkan, memukuli orang-orang di jalan dengan senjata?” katanya mempertanyakan.

Seorang pekerja pemerintah, berusia 22 tahun, menggambarkan adegan kacau ketika orang-orang berlarian keluar dari kereta dan ada kabar bahwa gangster juga menyerang orang-orang di jalan.

“Orang-orang mulai berlari ke segala arah, hanya menghindari para gangster,” katanya.

0 comments

    Leave a Reply