September 30, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Pneumonia "aneh" Jangkiti Warga Beijing, Kemenkes: Ada SARI

IVOOX.id - Badan Internasional untuk Penyakit Menular pada Selasa (28/11/2023) melaporkan rumah sakit anak-anak di Beijing dan Liaoning utara, China dipadati dengan kasus penyakit pernapasan seperti pneumonia yang "belum dapat ditentukan" yang diyakini berasal dari infeksi bakteri. Kementerian Kesehatan RI melakukan sejumlah upaya peningkatan kewaspadaan guna menghadapi risiko penularan.

Dari Anadolu melalui Antara, laporan itu menyoroti berita oleh FTV News yang berbasis di Taiwan, yang menyebutkan banyak pasien mendatangi Rumah Sakit Anak Beijing.

Media itu mengutip seorang warga yang mengatakan "Banyak anak-anak dirawat di rumah sakit. Tidak ada batuk, mereka tidak menunjukkan gejala pneumonia, tetapi mengalami demam tinggi dan peradangan pada saluran pernapasan."

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis mengumumkan bahwa pihaknya telah meminta informasi resmi dari China mengenai kasus pneumonia tak terdiagnosis pada anak-anak.

Pneumonia Mycoplasma, suatu infeksi bakteri yang tidak lazim, telah menyebar ke seluruh dunia sejak 2015 dan seterusnya, tetapi menurun setelah adanya tindakan melawan pandemi COVID-19 mulai 2019 dan seterusnya.

Munculnya kembali penyakit ini, yang diobati dengan obat antibiotik, kemungkinan besar terkait dengan peningkatan resistensi antibiotik.

Kemebkes melakukan sejumlah upaya peningkatan kewaspadaan guna menghadapi risiko penularan wabah pneumonia misterius yang menyerang ribuan masyarakat China.

"Kewaspadaan itu biasa kita lakukan di pintu masuk melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan ya, terutama orang dengan gejala flu, kemudian kita edukasi. Kemudian kalau memang bertambah berat, datang ke fasilitas pelayanan kesehatan," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi saat ditemui di Jakarta, Selasa (28/11/2023).

Nadia mengatakan upaya peningkatan kewaspadaan lainnya adalah dengan melakukan pengawasan pada bahan makanan produk hidup. Selain itu, Kemenkes juga memiliki suatu sistem surveilans yang bernama Influenza Like Illness (ILI) dan Severe Acute Respiratory Infection (SARI).

Surveilans ILI dan SARI, kata dia, dilakukan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) seperti Puskesmas untuk melakukan monitor terhadap gejala yang menyerupai influenza. Hal tersebut dilakukan lantaran wabah pneumonia tersebut salah satunya dipicu oleh bakteri Mycoplasma, yang mengakibatkan gejala mirip influenza, namun bukanlah influenza karena penyakit tersebut hanya diakibatkan oleh virus.

"Harusnya gini, kalau orang sakit influenza dia sembuh sendiri dan gak perlu dirawat sampai berat. Makanya kita punya SARI itu untuk memantau kasus-kasus influenza yang dengan tiba-tiba dia jadi berat atau dia jadi bergejala berat," ujarnya dikutip dari Antara.

Jika terdapat kasus tersebut, Nadia menjelaskan Dinas Kesehatan setempat akan mengambil sampel untuk dilakukan pemeriksaan genome sequencing guna meninjau ulang apakah penyakit tersebut diakibatkan oleh bakteri Mycoplasma atau bakteri/virus lainnya.

Selain itu, kewaspadaan perihal obat-obatan juga dilakukan. Ia mengonfirmasi bahwa obat untuk mengatasi bakteri Mycoplasma telah tersedia di Indonesia.

"Sampai saat ini kalau untuk Mycoplasma kita punya, obatnya ada di Indonesia, jadi kita gak perlu (impor). Ini kan bukan suatu penyakit baru ya, jadi tinggal memastikan diagnostiknya apakah Mycoplasma atau bukan," ucapnya.

Upaya peningkatan kewaspadaan tersebut, kata Nadia, juga sesuai dengan anjuran dari WHO.

Untuk itu, agar peningkatan kewaspadaan berjalan secara optimal, dia mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa mencuci tangan dengan air mengalir, menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta memakai masker bila merasa tidak sehat.


0 comments

    Leave a Reply