Kepala Sekretariat JETP Edo Mahendra menerangkan peluncuran CIPP ini untuk merumuskan peta jalan dekarbonisasi ketenagalistrikan Indonesia dengan penurunan emisi. Program ini disebut membutuhkan dana investasi mencapai USD 97,3 miliar untuk tahun 2020-2030. Jika ditotal ada lima bidang investasi (investment focus area/IFA) JETP yang disepakati di dalam CIPP ini.

"Kesepakatan ini menandai dimulainya kolaborasi transisi energi yang bertujuan untuk merumuskan peta jalan dekarbonisasi ketenagalistrikan Indonesia dengan penurunan emisi yang ambisius," kata Edo di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Selasa (21/11/2023).

Selain program dekarbonisasi kelistrikan, CIPP ini juga bertujuan untuk merumuskan pemanfaatan energi baru yang signifikan, serta percepatan pencapaian target net zero emisi di sektor ketenaga listrikan yang kondisional.

"Sekertariat JETP berperan memberikan dukungan teknis pada pemerintah Indonesia berupa pendanaan internasional dalam upaya pencapaian program dan kegiatan yang ditetapkan dalam JETP," kata Edo.

Edo berharap dengan adanya perumusan dokumen CIPP ini dapat berkontribusi positif pada perekonomian Indinesia. Menurutnya peta jalan dekarbonisasi ketenagalistrikan ini juga dapat menjaga keterjangkauan energi sehingga dapat dinikmati masyarakat luas.

"Bahwa peta jalan ketenaga listrikan yang dihasilkan dapat berkontribusi positif pada perekonomian Indinesia, antara lain dengan tetap menjaga keterjangkauan energi, menjamin keamanan dan stabilitas energi, memastikan transisi berkeadilan, memastikan keberlanjutan energi, dan menjaga keberlanjutan keuangan jangka panjang untuk PT PLN dan perusahaanya," jelas Edo.

Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim Erick Thohir mengatakan peluncuran dokumen CIPP menandakan jalinan yang luar biasa di mana Indonesia dengan para mitra, dengan kesamaan visi, bekerja sama untuk membangun Indonesia.

"Dokumen CIPP ini memberikan peta jalan strategis bagi transisi energi ambisius di Indonesia dengan mempertimbangkan tantangan-tantangan yang mencakup bidang teknis, keuangan, dan tentu keadilan sosial," kata Erick saat acara peluncuran CIPP JETP di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta.

Menurut Erick, pertumbuhan ekonomi menjadi kunci untuk menjaga warga dan masing-masing negara untuk mendapatkan hak yang lebih baik dalam menghadapi ketidakpastian dan situasi global saat ini.

Reporter: Rinda Suherlina

Plt Bupati Karawang Kunjungi KPK

Related Articles

0 comments

Leave a Reply