May 2, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Pindad Sempurnakan Kendaraan Tempur B20

IVOOX.id, Karawang - PT Pindad terus berupaya menyempurnakan produksi kendaraan-kendaraan tempur berbahan bakar solar dengan bauran minyak sawit sebanyak 20% atau biodiesel 20 (B20).


Saat ini, perseroan tengah mengembangkan kendaraan taktis (rantis) Komodo yang sudah digunakan untuk kegiatan operasional bagi TNI dan Polri.


"Itu sudah digunakan untuk operasional dan tidak ada masalah secara teknis," ujar Direktur Utama Pindad Abraham Mose di Karawang, Jawa Barat, Kamis (21/3).


Ia mengatakan, sejauh ini, satu hal yang masih menjadi persoalan adalah dari sisi penyaringan. Sistem filtering yang ada saat ini masih belum sempurna dalam menyaring B20 sehingga terjadi kondensasi.


Hal itu, lanjutnya, akan berpengaruh kepada jadwal perawatan yang harus dilakukan lebih sering.


"Logikanya seperti itu. Tapi sekarang masih belum ada masalah dan kami akan terus berupaya menciptakan sistem filtering yang sempurna untuk B20," ucapnya.


Untuk menerapkan B20 secara menyeluruh pada kendaraan tempur, Pindad masih harus menunggu izin dari Kementerian Pertahanan dan TNI.


"Walaupun sejauh ini tidak ada masalah, kami butuh izin karena mesin-mesin ini meyangkut banyak pihak. Mesin ini dikirim juga ke UN (United Nation)," tutur Abraham.


Maka dari itu, sekarang rantis Komodo dibuat untuk bisa menggunakan solar dengan atau tanpa campuran minyak nabati.


Selain rantis Komodo, beberapa kendaraan hasil produksi Pindad lain juga sudah mengadopsi mesin berbahan bakar B20 seperti eskavator reguler dan amphibius hingga kendaraan lapis baja jenis APC.


"Kalau di Komodo sudah berhasil, berarti di kendaraan lain itu pasti bisa," sambungnya.


Dengan dimulainya revolusi kendaraan tempur berbasis bahan bakar minya sawit, Abraham optimistis serapan komoditas perkebunan itu akan lebih besar lagi ke depannya.


Untuk kavaleri, invantri dan kepolisian saja, diperkirakan ada 1.000 kendaraan lebih yang harus diberi minum B20.


Dengan semua kelebihan itu, ia menilai Indonesia tidak perlu khawatir jika Uni Eropa menutup pasar minyak sawit dari Tanah Air.


"Karena dari sisi teknologi dan kemampuan kita bisa memaksimalkan ini," tegasnya. (Adhi Teguh)


0 comments

    Leave a Reply