PetroChina Jabung Pertahankan Produksi Minyak 50-55 Juta Barel per Hari
IVOOX.id – PetroChina International Jabung Ltd. terus menjaga produksi minyak dan gas bumi (migas) di kisaran 50-55 juta barel ekuivalen per hari (MBOEPD). Namun, perusahaan menyadari bahwa produksi akan mengalami penurunan secara alami seiring waktu. Oleh karena itu, upaya untuk menemukan sumber minyak baru terus dilakukan, salah satunya dengan memulai pengeboran seismik yang direncanakan pada akhir semester II 2025.
Menurut Exploration Manager PetroChina Jabung, Hendra Niko Saputra, persiapan untuk kegiatan pengeboran ini sudah mulai dimatangkan. "Insyaallah kami mulai persiapan pengeboran untuk salah satu seismik pada akhir semester II 2025," ujarnya dalam media gathering di Jakarta, Jumat (7/3/2025).
Niko menjelaskan bahwa tanpa adanya program pengeboran dan upaya peningkatan produksi, produksi migas akan mengalami penurunan yang signifikan. Jika tidak dilakukan pengeboran tambahan, produksi minyak berisiko menurun sekitar 5-10 MBOEPD pada Oktober 2024.
Sebaliknya, program pengeboran yang dimulai sejak 2015 terbukti mampu meningkatkan produksi secara signifikan. "Dengan adanya pengeboran yang terus berlanjut sejak 2015, produksi bisa tetap bertahan di angka 50-55 MBOEPD pada Oktober 2024," ujarnya.
Meski optimistis dalam menjaga produksi, PetroChina menghadapi tantangan besar, terutama terkait ketersediaan alat pengeboran. Drilling Operation Manager PetroChina, Kiki Ariefianto, mengungkapkan bahwa pihaknya meminta perhatian dari pemerintah dan SKK Migas untuk mengatasi masalah ini.
"Kami membutuhkan perhatian dari pemangku kebijakan untuk memperhatikan kelangkaan alat pengeboran ini," kata Kiki.
Menurutnya, semakin banyak Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang diminta meningkatkan produksi, semakin tinggi pula permintaan terhadap alat pengeboran. Ketidakseimbangan antara permintaan dan ketersediaan peralatan membuat biaya pengeboran melonjak signifikan.
Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan migas dalam mencapai target produksi yang diharapkan. Oleh karena itu, PetroChina berharap ada kebijakan yang dapat membantu mengatasi kelangkaan alat dan jasa pengeboran agar proyek eksplorasi dan produksi dapat berjalan lebih optimal.

0 comments