Pertumbuhan IHSG Rangking Kedua Tertinggi setelah Thailand

iVooxid, Jakarta –Seiring peringatan 39 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan, peringkat pertumbuhan IHSG berada di posisi kedua setelah Thailand.

Dedi Setiawan, dari Direktorat Pengelolaan Komunikasi dan Hubungan Kelembagaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan, kinerja Pasar Modal Indonesia pada tahun ini sangat dipengaruhi oleh kondisi stabilitas perekonomian domestik. “Begitu juga dengan pengaruh perekonomian global,” katanya dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (11/8/2016) malam.

OJK melaporkan bahwa pertumbuhan IHSG sejak 4 Januari hingga 9 Agustus sebesar 20,2% dari level 4.525,92 ke posisi 5.440,29. Angka ini menempati posisi kedua setelah Thailand di level 22,69%. Posisi ketiga ditempati Pilipina 17,88%, keempat India 9,64%, kelima Korea Selatan 6,52%, disusul Australia 5,9%, Hong Kong 5,34%, Singapura 1,23%, Malaysia 1,11%, dan China minus 8,21%.

Menurut laporan tersebut, pertumbuhan IHSG dipengarui oleh faktor domestik dan global, Pengaruh domestik, Dedi merinci seperti paket kebijakan pemerintah, tingkat inflasi yang terkendali yaitu sebesar 1,76% year to date atau 3,21% secara tahunan (yoy) dari target 4%±1%. “Lalu, penurunan tingkat suku bunga oleh pemerintah menjadi 6,5% serta kebijakan tax amnesty,” ujarnya.

Semua itu, menurut dia, menjadi faktor yang mendukung kondisi perekonomian yang kondusif.

Adapun pengaruh global, dia menyebutkan, dipertahankannya Fed Fund Rate (FFR) pada target 0,25%-0,50% dan hasil referendum Inggris (Brexit). “Dua faktor itu turut memberikan stimulus tersendiri bagi Pasar Modal Indonesia. IHSG pada tanggal 9 Agustus 2016 yaitu pada posisi 5,440.29 poin,” ucapnya.

Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 20,20% dibandingkan posisinya pada tanggal 4 Januari 2016 yang berada level 4,525.92 poin. IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pernah berada pada level tertingginya 5,458.98 pada penutupan tanggal 8 Agustus 2016.

Asal tahu saja, pasar modal diaktifkan kembali pada tanggal 10 Agustus 1977 dengan Keppres RI Nomor 52 Tahun 1976. Peringatan 39 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia pada tahun 2016 ini mengambil tema “Sukseskan Amnesty Pajak” yang terdiri dari beberapa kegiatan seperti sosialisasi dan edukasi, kegiatan sosial yang mencakup aksi sosial seperti pemberian bantuan kepada PMI dan Corporate Social Responsibility (CSR), turnamen olahraga seperti acara Colour Fun Walk, relasi media seperti Lomba Penulisan Artikel Pasar Modal dan Foto bagi Wartawan dan Editor dengan tema “Sukseskan Amnesty Pajak”.

Seluruh kegiatan dalam rangkaian 39 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia ini terselenggara atas kerjasama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Self Regulatory Organization (SRO) serta didukung pula oleh pelaku Pasar Modal. (jaw)