May 17, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Pertimbangkan Lima Hal sebelum Belikan Anak Ponsel

IVOOX.id, Jakarta -Hal yang paling diingingkan anak-anak usia jelang remaja dan remaja saat ini adalah membeli ponsel cerdas. Alasan anak beragam dari membantu tugas sekolah hingga memudahkan komunikasi dengan orangtua.

Selalu banyak alasan untuk membenarkan keputusan membelikan ponsel pertama untuk anak. Tapi benarkah anak dapat bertanggung jawab saat memiliki ponsel atau  berperilaku aman saat menggunakan ponsel. Dilansir dari parents, para ahli menemukan ada beberapa hal yang perlu orangtua pertimbangkan sebelum memberi anak hadiah ponsel.

Tetapkan Keinginan Versus Kebutuhan

Anak mungkin mengidamkan ponsel terbaru, tetapi jangan tergoda menuruti keinginannya. Ponsel model lama yang hanya dapat digunakan untuk menerima panggilan dan berkirim pesan serta fasilitas kamera dan seluncur yang standar adalah pelajaran pertama untuk anak.

"Setiap percakapan tentang uang dan pembelian signifikan di rumah tangga adalah kesempatan mengajari anak tentang perbedaan keinginan dan kebutuhan," kata kolomnis Your Money di New York Times, Ron Lieber.

Setelah menentukan kebutuhan anak, cari jenis ponsel dengan fitur yang sesuai. Jelaskan bahwa anak tidak memerlukan fitur yang bermacam-macam. Tawarkan untuk memberi ponsel yang lebih baik setelah ia melewati tes tanggung jawab, dengan tidak merusakkan atau menghilangkan ponselnya selama tiga bulan.

Jika anak menginginkan model tertentu, ajari anak untuk menambah kekurangan dana dari hasil tabungannya sendiri, atau mengurangi uang saku dan mengurangi liburannya. "Ajarkan anak bahwa keinginan memerlukan pengorbanan yang menjadi bagian kehidupan dewasa," kata Lieber.

Pelajari Alasan Mereka

Cari tahu mengapa anak menginginkan ponsel. Apakah anak ingin memiliki ponsel pintar hanya untuk meningkatkan status di antara teman-temannya, ingin aplikasi yang sama dengan yang diunduh temannya. "Beritahu anak bahwa mereka tidak dapat memiliki ponsel jika tidak memberi alasan," ucap Lieber.

Jika anak mengatakan semua temannya memiliki ponsel, jangan percaya kecuali jika anak telah berusia 16 tahun. Namun orang tua tidak boleh mengabaikan peran ponsel dalam kehidupan sosial. "Tanpa ponsel anak dapat merasa terputus secara sosial dari teman sebayanya," terangnya.

Nilai kematangan anak

Tidak ada usia yang menandakan kesiapan mental anak untuk memiliki ponsel. Editor eksekutif konten dan distribusi parenting di Common Sense Media Sierra Filucci merekomendasikan untuk mencari karakteristik kedewasaan tertentu. Apakah anak sudah memiliki rasa tanggung jawab? Apakah anak cenderung kehilangan barang-barang, gampang menemukan kembali tempat mereka menyimpan barang? "Anak-anak yang terkenal suka meninggalkan ransel di sekolah atau di rumah pertanda baik mereka mungkin tidak dapat memiliki ponsel yang mahal," kata Filucci.

Tumbuhkan  seorang warga digital

IPad, komputer dan terutama ponsel, anak akan meninggalkan jejak digital mereka. Tunjukkan pada anak konsekuensi tindakan mereka di dalam jaringan termasuk media sosial. Penulis  Young Person's Guide to Self-Discovery, Big Ideas, and Healthy Habits Mariah Bruehl mengatakan "Perlihatkan  laman media sosial Anda, akun yang Anda ikuti, komentar yang Anda buat dan pastikan anak memahami bahwa semua hal yang ditulis saat ini bertahan hingga tahun-tahun mendatang." katanya.

Pertimbangkan menyusun kontrak digital bahwa ponsel adalah hak istimewa yang dapat diambil saja dengan alasan apa pun. Unsur-unsur kontrak termasuk kapan penggunaan ponsel, batas penggunaannya dan tanggung jawab jika ponsel hilang atau rusak dan janji untuk tidak mengunduh aplikasi tanpa izin.

Isinya juga mencakup etiket digital, yakni memperlakukan orang seperti kita ingin diperlakukan. Antara lain tidak mengejek, mengancam, mempermalukan dan mengirim gambar atau pesan tidak pantas. Kontrak ini adalah titik awal mengenai konsekuensi yang tidak diinginkan.

Callahan Walsh yang mengoperasikan sumber daya web keamanan online yang disebut NetSmartz, menyarankan anak-anak menggunakan pedoman ini. "Jangan mengirim pesan kecuali kamu tidak keberatan membaginya dengan nenekmu," imbuhnya.

Bantu anak tetap aman

Memberi anak ponsel cerdas bisa menakutkan, tetapi ada banyak sumber daya untuk membantu. Langkah pertama adalah menutup celah informasi.

Gunakan beberapa aplikasi untuk keamanan berselancar dan menjaga privasi anak. Ajari anak untuk tidak mempublikasikan lokasi di laman medos dan kenali tanda-tanda peringatan jika ada predator dalam jaringan terhubung dengan anak Anda.

Selain itu, banyak layanan populer menawarkan fitur untuk memeriksa aktivitas SMS anak Anda, memonitor aplikasi, membatasi penggunaan telepon hingga waktu tertentu dalam sehari, dan memblokir panggilan dan teks yang tidak diinginkan. Sejumlah aplikasi juga memungkinkan mengelola telepon anak dari jarak jauh. Orangtua juga dapat mematikan semua aplikasi dan mengatur jadwal penggunaan ponsel.

Selain itu, jaga komunikasi dengan anak. Dorong mereka langsung bertanya jika melihat sesuatu yang ingin mereka pertanyakan atau kontroversial. "Orangtua harus tenang sehingga anak lebih nyaman saat mendatangi Anda jika ada yang mengganggu atau menyakiti perasaan mereka. Lakukan dialog terbuka tentang apa yang mereka lihat lalu beri masukan."

0 comments

    Leave a Reply