July 2, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Pertemuan Menteri OPEC+ Gagal Sepakati Pelonggaran Pembatasan Produksi

IVOOX.id, Wina - Para menteri OPEC dan non-OPEC menyelesaikan pertemuan Jumat tanpa resolusi dan mereka akan bertemu lagi pada Senin mengenai kebijakan produksi minyak, Brian Sullivan dari CNBC melaporkan.

Aliansi energi, yang sering disebut sebagai OPEC+, bertemu melalui konferensi video pada Jumat sore untuk memutuskan apakah akan mempertahankan kebijakan produksi tidak berubah atau meningkatkan pasokan lebih lanjut.

OPEC+ kecuali Uni Emirat Arab menyetujui pelonggaran pemotongan dan perpanjangannya hingga akhir tahun depan, menurut Reuters mengutip sumber OPEC+. UEA mengatakan perpanjangan itu bersyarat untuk merevisi produksi dasarnya, Reuters melaporkan.

Harga minyak bergerak di tengah berita, naik sedikit pada hari Kamis sebelum kehilangan momentum pada hari Jumat karena para pedagang mencerna implikasinya. Minyak mentah berjangka internasional Brent diperdagangkan pada $76,03 per barel, naik 0,2% untuk sesi tersebut, sementara berjangka West Texas Intermediate AS menetap 7 sen lebih rendah pada $75,16 per barel pada hari Jumat.

Aliansi OPEC pada prinsipnya telah sepakat untuk meningkatkan pasokan sebesar 400.000 barel per hari dari Agustus hingga Desember 2021 untuk memenuhi permintaan yang meningkat, Reuters melaporkan, mengutip sumber OPEC+ yang tidak disebutkan namanya.

Gembong OPEC Arab Saudi dan pemimpin non-OPEC Rusia juga telah mengusulkan perpanjangan durasi pemotongan hingga akhir 2022, menurut Reuters.

Namun, Reuters melaporkan bahwa UEA menentang rencana ini dengan alasan bahwa OPEC+ harus mengubah garis dasar untuk pemotongan, secara efektif meningkatkan kuota produksinya.

Meningkatnya ketegangan

Neil Atkinson, seorang analis minyak independen, mengatakan kepada CNBC “Squawk Box Europe” pada hari Jumat bahwa ketegangan antara UEA dan anggota OPEC+ lainnya telah “bergelombang untuk beberapa waktu sekarang.”

“Perusahaan Minyak Nasional Abu Dhabi telah berinvestasi dalam kapasitas baru, telah mengambil peran yang lebih aktif dalam perdagangan,” katanya, seraya menambahkan bahwa perusahaan itu mungkin mulai beroperasi lebih seperti perusahaan minyak internasional daripada perusahaan minyak nasional. Berbeda dengan perusahaan minyak internasional, keputusan yang diambil oleh perusahaan minyak nasional cenderung dipengaruhi oleh negara.

“Mereka melihat ke masa depan, mereka melihat permintaan minyak terus tumbuh dalam jangka menengah, mereka telah memasang lebih banyak kapasitas dan mereka menginginkan pangsa pasar yang lebih besar saat kita melewati tahun 2020-an,” tambahnya.(CNBC)


0 comments

    Leave a Reply