May 18, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Perdana Karya Perkasa Targetkan Pendapatan Rp24 Miliar Pada 2018

IVOOX.id, Jakarta - Pendapatan PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) ditargetkan mencapai Rp24 miliar pada 2018. Itu lebih tinggi sekitar 115,25% dibandingkan dengan realisasi pendapatan perseroan pada 2017 sebesar Rp11,15 miliar.

“Target pendapatan sebesar itu dapat diraih jika perseroan pada tahun ini dapat meraih dua dari empat tender kontrak baru proyek jasa penunjang migas di ladang migas Santos (Madura Offshore) Pty. Ltd.,” ujar Untung Haryono, Direktur merangkap Corporate Secretary PKPK, usai acara paparan publik insidentil di BEI, Senin (09/04/2018).

Untung mengemukakan, nilai tender kontrak baru Santos sekitar Rp44 miliar per kontrak. Manajemen menargetkan perseroan dapat meraih satu hingga dua kontrak baru tersebut, sehingga total nilai kontrak baru yang diincar perseroan dari Santos mencapai Rp88 miliar.

“Di samping itu, kami juga berharap bakal memperoleh kontrak baru dari PT Greatwall Drilling Asia Pacific senilai Rp13 miliar pada tahun ini. Dengan demikian, total kontrak baru yang kami bidik pada tahun ini mencapai sekitar Rp101 miliar,” papar Untung.

Menurut rencana, manajemen perseroan akan mengikutsertakan perseroan dalam tender empat proyek dari Santos (Madura Offshore) Pty. Ltd., dan satu proyek PT Greatwall Drilling Asia Pacific. Sementara itu, pengumuman pemenang tender proyek Santos, baru dilakukan pada Mei 2018. Kemudian, proses pengerjaan baru dapat dimulai tiga bulan setelahnya.

“Jika ketiga kontrak baru tersebut dapat diraih, maka perseroan berpeluang membukukan laba bersih antara Rp2-3 miliar,” imbuh Untung.

Pada 2017, perseroan meraih pendapatan Rp11,15 miliar, naik 32,68% dibandingkan dengan realisasi pendapatan perseroan pada 2016 sebesr Rp8,4 miliar. Akan tetapi, PKPK masih menderita kerugian pada 2017. Kerugian yang ditanggung PKPK pada 2017 turun menjadi tinggal Rp10,41 miliar dibandingkan pada 2016 sebesar Rp13,73 miliar.

Menurut Untung, kerugian perseroan adalah akibat dari tingginya beban operasional pada tahun-tahun sebelumnya ketika perseroan berekspansi ke sektor batu bara. Kondisi itu membuat perseroan mengalami kesulitan likuiditas. Karena itu, perseroan kembali fokus untuk menjalankan bisnis jasa penunjang migas. [abr]

0 comments

    Leave a Reply