May 3, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Perdagangan Perdana di BEI Hari ini, Harga LCKM Langsung Melesat 50%

IVOOX.id, Jakarta – Harga saham PT LCK Global Kedaton Tbk (LCKM) melonjak 50% menjadi Rp312 per unit pada perdagangan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (16/01/2018) dibandingkan harga yang ditetapkan pada Penawaran Umum Perdana Saham (PUPS) sebesar Rp208 per unit.

Kenaikan harga LCKM tersebut disertai dengan menguatnya IHSG ke posisi 6.390 poin, naik 8 poin, atau 0,125%, dibandingkan posisi pada sesi penutupan perdagangan Senin (15/01/2018) di level 6.382 poin.

Pada PUPS ini, perseroan menawarkan 200 juta unit saham kepada investor publik, atau setara dengan 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor pasca PUPS sebanyak 1 miliar unit saham. Itu terdiri dari 800 juta unit saham pendiri dan 200 juta unit saham publik.

“Pada PUPS ini, perseroan meraih dana Rp41,6 miliar. Sekitar 97% dari dana tersebut akan digunakan untuk modal kerja. Sisanya dipakai untuk membiayai research & development serta pelatihan,” ujar Lim Kah Hock, Direktur Utama LCKM, dalam sambutannya di Gedung BEI, Selasa (16/01/2018).

Dalam PUPS ini, manajemen perusahaan penyedia jasa untuk infrastruktur telekomunikasi bagi perusahaan operator menara telekomunikasi tersebut telah menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek (underwriter).

Sementara itu, Mukti Wibowo Kamihadi, menuturkan, pada masa PUPS pada 3-9 Januari 2018, saham LKCM ini mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 325 kali.

Saat ini, sekitar 64% saham PT LCK Global Kedaton dikuasai PT LCK Investama Prima Indonesia. Sedangkan PT Maju Mekar Makmur memiliki 33% saham. Sementara sisanya masing-masing sebesar 1% dipegang oleh Lim Chin Kim, Kenny Lim dan Lim Kah Hock.

Adapun mayoritas saham PT LCK Investama Prima Indonesia dikuasai oleh PT LCK Indo Holding, yang berafiliasi ke LCK Group, sebuah perusahaan asal Malaysia.

Grup usaha inj didirikan pada 1979 oleh Dato' Simon Lim dan Datin Mary Ng dengan fokus di tiga bidang bisnis Utama, yaitu properti, konstruksi dan perkebunan kelapa sawit di Malaysia dan Indonesia. Sedangkan, bisnis lain yang digeluti LCK Group adalah asuransi, perdagangan dan pergudangan.[abr]

0 comments

    Leave a Reply