April 19, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Perayaan Waisak di Candi Borobudur di hadiri 10.000 Orang

IVOOX.id, Magelang - Sekitar 10.000 orang umat Buddha akan menghadiri perayaan Waisak 2563 BE/2019 di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (18/5/2019) malam. Selain umat dari Indonesia, hadir pula umat Buddha dari sejumlah negara, seperti Thailand, Laos, Vietnam, Kamboja, dan Tibet.


Dimulai sejak Sabtu pagi, umat dan biksu mengikuti seluruh rangkaian perayaan Waisak, mulai dari puja bakti, pindapata di Candi Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, hingga nantinya berlanjut ke detik-detik Waisak di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.


Bhante Wongsin Labhiko Mahathera mengatakan, detik-detik Waisak tahun ini akan diperingati tepat pada Minggu (19/5/2019) pukul 04.11.09. Waktunya bersamaan dengan saat ketika banyak umat Muslim sedang sahur di bulan Ramadhan.


Bhante Wongsin mengatakan, dua peristiwa yang terjadi bersamaan ini menjadi pertanda baik untuk kehidupan beragama di Indonesia.


”Detik Waisak dan sahur menjadi tanda adanya hubungan yang selaras dan harmonis antara dua agama berbeda, di mana kedua agama ini ternyata bisa melakukan bentuk peribadatan dan menyampaikan nilai luhur pada saat yang sama,” ujarnya, Sabtu.


Dalam perayaan Waisak ini, dengan meniru teladan Sang Buddha, umat diharapkan dapat menjadi pribadi yang lebih baik. Umat pun dapat menjadi berkat, antara lain dengan berguna bagi lingkungan sekitarnya.


Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perwakilan Umat Buddha Indonesia Siti Hartati Murdaya mengatakan, umat Buddha diharapkan memanfaatkan momentum perayaan Waisak untuk melakukan sebanyak mungkin kebajikan.


Hal ini penting dilakukan karena setiap kebaikan yang dilakukan pada saat Waisak akan memberikan pahala hingga 150.000 kali lipat. ”Sebaliknya, mereka yang akan berlaku sembarangan juga akan menuai karma buruk 150.000 kali lipat,” ujarnya.



Kirab


Setelah melakukan ritual dan puja bakti di Candi Mendut, umat dan biksu pun bersama-sama melakukan kirab, berjalan beriringan menuju Candi Borobudur.


Mengusung tema ”Tanah Air Indonesia”, sebagian peserta kirab memakai beraneka ragam baju adat dari berbagai suku di Indonesia. Nuansa cinta tanah air ini juga dikuatkan oleh adanya ratusan bendera Merah Putih serta lambang Garuda Pancasila, yang ikut dibawa, diusung oleh para peserta kirab.


Peserta kirab juga membawa persembahan, seperti aneka buah, bunga, dan padi. Semua benda yang menjadi persembahan tersebut dibawa dengan tempat yang sudah dihias khas Indonesia seperti janur.


Kepala Kepolisian Resor (Polres) Magelang Yudianto Adhi Nugroho mengatakan, perayaan Waisak kali ini diamankan oleh 1.238 personel sebagai gabungan dari kekuatan polisi dan TNI.


Demi kenyamanan bersama, pada Sabtu (18/5/2019), Polres Magelang melakukan penutupan di sejumlah akses jalan dan buka tutup pada sebagian akses lain. Namun, demi kelancaran peribadatan umat Buddha, Yudianto berharap, hal itu bisa dimaklumi oleh seluruh masyarakat.

0 comments

    Leave a Reply