May 3, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Penyelenggara Grand Slam Wimbledon Khawatirkan “Demam” Piala Dunia

IVOOX.id, London - Pejabat Wimbledon menolak untuk menyiarkan tayangan sepak bola di layar raksasa All England Club, meski demam Piala Dunia 2018 tengah menjangkiti menyusul keberhasilan timnas “Three Lions” menembus semifinal Piala Dunia 2018 untuk pertama kalinya sejak 1966.

Kepala Eksekutif Wimbledon, Richard Lewis, tetap berpegang pada pandangannya bahwa penonton yang datang ke kejuaraan tenis lapangan rumput ini mengharapkan untuk melihat tenis. Dia juga mengatakan bahwa kebijakan layar raksasa akan tetap seperti saat ini untuk membatasi gangguan pada para pemain. Bagaimanapun, para penggemar dapat mengikuti perkembangan di Russia pada ponsel dan tablet mereka dengan menggunakan sinyal wifi turnamen.

Pertandingan Inggris kontra Kroasia yang akan berlangsung di Moskow pada hari Rabu waktu setempat atau Kamis (12/7) dini hari WIB, bersamaan waktunya dengan putaran perempat final Wimbledon sektor putra yang akan diadakan di SW19.

Sementara itu, partai final Piala Dunia di Moskow akan dimulai pada hari Minggu (12/7), dua jam dari partai final putra Wimbledon atau setelah pukul 14:00 waktu setempat, yang berarti dua pertandingan itu kemungkinan akan terlaksana dalam waktu bersamaan.

“Apa yang akan terjadi hari Minggu depan adalah Centre Court akan dipersiapkan untuk final putra dan saya yakin orang akan dapat mengikuti final Piala Dunia," kata Lewis kepada wartawan, Senin (9/7) waktu setempat.

"Tidak akan bising berlebihan karena ada riak tepuk tangan atau teriakan ketika sesuatu yang istimewa terjadi dalam piala dunia, dan saya yakin semua orang akan mengerti jika itu terjadi," ujarnya.

Sabtu lalu, penggemar meninggalkan "Centre Court" segera setelah Rafael Nadal membukukan tempatnya di minggu kedua kejuaraan saat timnas sepak bola Inggris menghadapi Swedia di partai perempat final Piala Dunia.

Banyak penonton memilih untuk meninggalkan lapangan dan menonton pertandingan di pub sekitar, yang meninggalkan Angelique Kerber dan Naomi Osaka dalam pertandingan putaran ketiga mereka di depan ribuan kursi kosong arena.

Sedangkan mereka yang bertahan di sekitar arena, tampaknya lebih tertarik mengikuti perkembangan di Russia pada perangkat elektronik mereka daripada menonton pertandingan tenis yang berlangsung di depan mereka.

Lewis mengatakan pihaknya telah mendapat pelajaran setelah menunjukkan semifinal Piala Eropa 1996 antara Inggris dan Jerman, yang diputuskan dengan adu penalti, di layar raksasa. "Saya mendapati itu tidak terlalu berhasil karena itu mengganggu kesenangan orang-orang terhadap tenis dan apa yang kami lakukan Sabtu lalu benar-benar bekerja dengan sangat baik," tutur Lewis.

Daripada mengkhawatirkan gangguan seperti apa yang akan terjadi atas final Piala Dunia pada kedua finalis Wimbledon, juara delapan kali Roger Federer menawarkan pandangan berbeda mengenai potensi bentrokan jadwal itu.

"Saya lebih khawatir final Piala Dunia akan memiliki masalah karena final Wimbledon sedang berlangsung. Mereka akan mendengar setiap poin, Wow, Love-15, 15-30," kata petenis Swiss itu sambil tersenyum.

"Para pemain sepak bola akan mencari di kerumunan dan tidak mengerti apa yang sedang terjadi di Wimbledon," ujarnya. (luthfi ardi)

0 comments

    Leave a Reply