July 2, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

KPU Jelaskan Soal Video Surat Suara Diduga Sudah Tercoblos di Sampang

IVOOX.id - Beredar narasi dan video yang menyebutkan surat suara sudah tercoblos sebelum pelaksanaan Pemilu 2024 di TPS 21 Desa Gunung Kesan, Kecamatan Karang Penang, Sampang. Terkait hal itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyebut narasi dan video tersebut tidak benar. 

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengatakan kericuhan yang terjadi adalah kesalahpahaman sejumlah orang yang terprovokasi lantaran mendapat informasi bahwa surat suara untuk pemilihan umum (pemilu) 2024 sudah dicoblos. 

"Terkait video kericuhan di TPS 21 Desa Gunung Kesan Kec. Karang Penang Kab. Sampang dengan narasi video surat suara sudah tercoblos sebelum pelaksanaan pungut pitung, setelah ditelusuri dan didalami, kami jelaskan bahwa itu narasi hoaks dan hanya kesalahpahaman semata," katanya dalam keterangan tertulis pada Rabu (14/2/2024).

Video terkait kesalahpaham soal surat suara yang sudah tercoblos di salah satu desa di Kabupaten Sampang Madura.

Hasyim lantas menerangkan duduk perkara yang terjadi, dimana pada Selasa (tanggal 13/2/2024), sekitar pukul 20.00 WIB beberapa orang mendatangi petugas KPPS yang saat itu sedang mendirikan TPS. Orang-orang tersebut menduga surat suara sudah dicoblos.

"Sekalipun KPPS sudah menjelaskan aktivitasnya mendirikan TPS, bukan coblos surat suara. Akan tetapi penjelasan itu dihiraukan," katanya.

Orang-orang tersebut lalu membawa perlengkapan pemungutan suara berupa bilik suara sebanyak empat buah. Selain itu, mereka juga membawa tiga orang KPPS.

"Setelah kejadian itu, dilakukan mediasi dengan sejumlah orang tersebut. Alhasil, bilik suara dan KPPS dilepaskan," sambungnya.

Setelah itu KPPS langsung melanjutkan menyiapkan TPS yang sempat tertunda akibat kejadian itu. Pemungutan suara kemudian dilakukan sesuai jadwal.

"KPU mengecam tindakan kekerasan verbal tersebut. Tindakannya tidak hanya menghambat tahapan pemilu, tapi juga menyisakan trauma psikis bagi korban," katanya.

0 comments

    Leave a Reply