October 6, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Peneliti Sebut Vitamin D Bisa Atasi Dampak Covid-19

IVOOX.id Jakarta - Sebuah laporan mengungkapkan bahwa dampak infeksi virus corona dapat dilawan dengan menggunakan persediaan yang biasa ada di lemari obat, salah satunya vitamin D.

Penelitian mengungkapkan, sembilan dari 10 kematian Covid-19 dapat dicegah jika orang-orang memiliki tingkat vitamin D yang cukup.

Dr. Peter Osborne dari Origins Nutrition Center di Sugar Land, Texas, mengatakan kepada FOX 26 di Houston bahwa puluhan penelitian terbaru menunjukkan mengonsumsi vitamin D adalah cara mudah untuk melawan Covid-19. Dokter bisa meminta tes darah untuk memeriksa kadar vitamin Anda secara keseluruhan.

"Saya pikir itu mungkin salah satu hal paling cerdas yang bisa dilakukan seseorang saat ini," ungkap Osborne, dilansir Fox News, Sabtu (26/12).

Para pakar medis sejauh ini mengatakan bahwa orang dengan vitamin D rendah yang terkena Covid-19 memiliki kecenderungan lebih besar untuk meninggal. Mereka juga punya kecenderungan lebih besar ke arah hiper-inflamasi pada badai sitokin yang menyertai Covid-19 dan memiliki kecederungan lebih besar untuk menggunakan ventilator.

"Ketika seseorang dengan penyakit Covid-19 menggunakan ventilator, itu bukan hal yang baik. Hasilnya tidak bagus, jadi jika kita dapat menjauhkan orang dari ventilator dan kita dapat menjaga sistem kekebalan mereka dengan dukungan sangat baik dari nutrisi, itu paling masuk akal," jelasnya.

Menurut laporan FOX 26, studi tambahan juga mengungkapkan sembilan dari 10 kematian akibat Covid-19 dapat dicegah jika orang-orang memiliki tingkat vitamin D yang memadai. Di musim dingin, kadar vitamin D berkurang karena lebih sedikit orang yang berada di luar dan tidak berjemur.

Padahal, manusia membutuhkan setidaknya 20 menit sinar matahari setiap hari untuk mendapatkan jumlah vitamin D yang cukup. Karena itulah suplemen sering dibutuhkan untuk mencapai tingkat yang sehat.

Beberapa rumah sakit di seluruh Amerika telah menggunakan vitamin sebagai bagian dari pengobatan Covid-19, bukan hanya pencegahan. Menurut Osborne, banyak dokter kini mempelajari hal itu dan menyarankan vitamin D sebagai bentuk pengobatan. Di Sekolah Kedokteran Virginia Timur ada protokol Covid-19 yang mencakup Vitamin D.

Karena itu, menurut Osborne, orang yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 secara otomatis akan diberi antara 20 ribu dan 60 ribu unit vitamin D sebagai bagian dari standar protokol perawatan di rumah sakit. Osborne lantas menegaskan bahwa vitamin D adalah salah satu cara paling sederhana dan terjangkau untuk membantu orang-orang tetap sehat.

"Vitamin D sangat murah. Anda bisa membelinya di toko nutrisi setempat, dan mungkin bisa menyelamatkan hidup Anda, jika Anda sakit," katanya.

"Dengan vitamin D, ada terapi yang dapat dilakukan yang saya rekomendasikan, dan itu 1.000 unit internasional (IU) vitamin D per kg. Jadi jika Anda 45 kg, Anda akan mengonsumsi 100 ribu IU vitamin D selama tiga hari. Setelah itu, Anda tidak perlu terus-menerus mengonsumsi dosis yang lebih tinggi itu, tetapi tiga hari vitamin D dosis tinggi akan meningkatkan kadar vitamin D serum Anda ke tingkat yang memadai," jelas Osborne.

Lebih lanjut, Osborne menekankan bahwa setiap orang harus berpikir untuk meningkatkan sistem kekebalan mereka menggunakan empat suplemen berbeda, yakni vitamin C, vitamin D, Seng (Zinc), dan Quercetin, bioflavonoid alami yang membuka sel-sel di tubuh sehingga seng dapat masuk ke dalam.

Beberapa rumah sakit bahkan sudah merawat pasien Covid dengan keempat suplemen tersebut. Selain itu, Osborne juga menyarankan beberapa sumber makanan vitamin D seperti minyak ikan kod, ikan berlemak, dan jamur. Menurutnya, sumber makanan demikian dapat membantu orang-orang mencapai tujuan untuk mencapai tunjangan harian yang direkomendasikan.

0 comments

    Leave a Reply