May 2, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Pendapatan Perdana Karya Perkasa Ditargetkan Rp50 Miliar pada 2017

iVooxid, Jakarta - Pendapatan PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK), kontraktor pertambangan yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek indonesia (BEI), ditargetkan Rp50 miliar pada 2017 atau 100% lebih tinggi dibandingkan dengan target pendapatan tahun ini sebesar Rp25 miliar.

Untung Haryono, Direktur Keuangan PKPK, mengemukakan, total beban pokok yang ditanggung perseroan pada tahun depan diperkirakan mencapai Rp39,67 miliar. Dengan demikian, laba kotor PKPK pada 2017 mendatang diperkirakan sekitar Rp10,33 miliar. “Secara akuntansi, marjin kotor PKPK tahun depan diperkirakan sekitar 20,66%,” ujar Untung kepada wartawan di Jakarta, Selasa (13/12).

Untung menuturkan, bottom line perseroan pada 2017 diperkirakan mulai positif. Karena itu, kontraktor pertambangan yang berkedudukan di Samarinda, Kalimantan Timur, tersebut diprediksi bakal membukukan laba sekitar Rp3,04 miliar pada 2017.

“Berdasarkan proyeksi tersebut, maka marjin bersih kami pada 2017 tampaknya akan mencapai 6,08%. Itu proyeksi rasio yang cukup baik bagi perseroan karena selama ini bottom line kami negatif,” tukasnya.

Lebih lanjut, Untung mengatakan, pendapatan pada 2017 masih tergantung pada jumlah kontrak yang diperoleh perseroan di sektor jasa konstruksi pertambangan. “Saat ini, kami kembali memusatkan perhatian ke bisnis konstruksi pertambangan. Pasalnya, kami harus mulai berhati-hati menghadapi bisnis batu bara yang selama ini kami lakukan karena harga komoditi energi alternatif tersebut terus merosot tajam,” paparnya.

Untung mengakui, perseroan hingga akhir 2016 ini masih akan merugi, tetapi kerugian yang bakal dialami perseroan tersebut akan lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya. Hal itu terlihat dari kinerja bottom line perseroan pada triwulan ketiga tahun ini yang mencatat penurunan kerugian sebesar 88,83% menjadi Rp3,93 miliar dibanding kerugian di triwulan ketiga 2015 sebesar Rp35,18 miliar.

Saat ini, kontraktor pertambangan milik taipan Soerjadi Soedarsono tersebut memiliki dua proyek yang sedang berjalan, yakni proyek dengan Total E&P Indonesia dan proyek Santos Energy. Sementara itu, nilai kontrak proyek baru perseroan selama tiga tahun terakhir ini sebesar Rp120 miliar.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor publik menguasai sekitar 40,33% dari total saham PKPK yang tercatat di BEI. Adapun Soerjadi Soedarsono yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PKPK memegang 35,95%. Sementara itu, Fanny Listiawati dan Tukidi masing-masing sebesar 12,61% dan 1,01% serta sisanya sekitar 10,11% merupakan treasury stock.[abr]

0 comments

    Leave a Reply