July 4, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Pencarian Delapan Penambang Emas di Banyumas Dihentikan

IVOOX.id - Tim search and rescue (SAR) gabungan yang dikoordinasi Kantor SAR Cilacap menghentikan upaya evakuasi terhadap delapan orang penambang yang terjebak di dalam sumur tambang, Desa Pancurendang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Saat memimpin apel penutupan operasi SAR di lokasi kejadian, Selasa (2/8/2023), Kepala Kantor SAR Cilacap Adah Sudarsa mengatakan tim SAR gabungan telah melakukan berbagai upaya evakuasi sejak operasi SAR dilaksanakan sejak hari Rabu (26/7).

"Berdasarkan hasil analisa serta musyawarah antara tim SAR gabungan, para ahli, dan keluarga korban, maka operasi SAR dinyatakan ditutup," katanya.

Terkait dengan hal itu, dia menyampaikan terima kasih seluruh unsur SAR baik yang terlibat maupun semua pihak yang telah memberikan dukungan dalam operasi SAR tersebut.

Dengan ditutupnya operasi SAR tersebut, kata dia, seluruh unsur SAR yang terlibat dapat kembali ke kesatuan masing-masing.

"Atas nama tim SAR gabungan, kami memohon maaf sebesar-besarnya dan turut berbela sungkawa atas musibah yang terjadi. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan," katanya.

Saat memberi keterangan pers usai apel, Adah mengatakan sesuai standar operasional prosedur (SOP) Basarnas, apabila tanda-tanda korban tidak ditemukan ataupun pelaksanaan operasi tidak efisien lagi maka operasi SAR bisa ditutup.

Akan tetapi seandainya suatu ketika ada hal-hal di luar perkiraan maupun hal lainnya, kata dia, operasi SAR bisa dibuka kembali.

"Kalau ada tanda-tanda, kita bisa laksanakan operasi SAR kembali," jelasnya.

Kedelapan penambang yang terjebak itu terdiri atas Cecep Suriyana (29), Muhammad Rama Abd Rohman (38), Ajat (29), Mad Kholis (32), Marmumin (32), Muhidin (44), Jumadi (33), serta Mulyadi (40) dan seluruhnya berasal dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Salah seorang perwakilan keluarga korban, Aden mengaku ikut terlibat dalam upaya evakuasi yang dilakukan tim SAR gabungan sejak hari pertama operasi SAR digelar pada Rabu (26/7).

Terkait dengan hal itu, dia menyampaikan terima kasih kepada seluruh unsur yang terlibat dalam operasi SAR.

"Mudah-mudahan almarhum semuanya yang delapan orang diampuni segala dosa-dosanya, diterima amal ibadahnya. Saya mungkin tidak bisa panjang lebar karena memang saya mewakili keluarga tidak kuat untuk menyampaikan semuanya," katanya.

Meski pencaria delapan korban dihentikan, polisi masih tetap melanjutkan penyidikan kasus tambang emas ilegal tersebut.

"Perlu saya sampaikan untuk proses penyidikan saat ini masih terus berjalan. Kami masih terus melakukan langkah-langkah penyidikan, sehingga proses penyidikan bisa segera selesai dan kita limpahkan ke Kejaksaan," kata Kepala Polresta Banyumas Komisaris Besar Polisi Edy Suranta Sitepu.

Terkait dengan proses penambangan di lokasi tersebut, dia mengatakan hal itu sangat jauh dari kaidah-kaidah keselamatan dan sangat berbahaya.

"Saya selaku Kapolresta mengimbau kepada masyarakat untuk tidak lagi melakukan penambangan di lokasi ini," katanya.

Ke depan, kata dia, pihaknya akan melakukan penjagaan dan penutupan lokasi tambang tersebut.

Dalam hal ini, lanjut dia, pihaknya akan meminta agar rumah atau bedeng-bedeng di lokasi tambang untuk dirobohkan sehingga tidak ada lagi masyarakat yang melakukan penambangan di tempat tersebut.

"Karena kita tidak mau lagi ada korban seperti ini. Cukup yang ini saja," ujarnya..

Ia mengharapkan masyarakat di sekitar lokasi tersebut pro-aktif memberikan informasi sekecil apa pun apabila ada kegiatan-kegiatan penambangan

Polisi sudah menetapkan empat orang sebagai tersangka termasuk seorang berinisial DR yang masuk daftar pencarian orang (DPO).

0 comments

    Leave a Reply