March 29, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Penambahan Penyertaan Modal Ke Bank Kalsel Dipercepat

iVooxid, Banjarmasin - Rencana penambahan penyertaan modal pemerintah pprovinsi Kalimantan Selatan, kepada PT Bank Kalsel direalisasikan dua tahun dari rencana semula empat tahun anggaran.

Direktur Utama (Dirut) Bank Kalsel H Irfan mengatakan itu menjawab pertanyaan wartawan usai rapat bersama Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penambahan Penyertaan Modal Pemprov Kalsel kepada lembaga perbankan milik pemerintah provinsi setempat itu, di Banjarmasin, Selasa (2/8/2016).

Putra dari Prof H Ideham Jarkasi SH (mantan Dekan Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin) itu menerangkan alasan perubahan tahapan realisasi penambahan penyertaan modal Pemprov kepada Bank Kalsel tersebut.

"Alasan perubahan tahapan realisasi penambahan penyertaan modal Pemprov kepada Bank Kalsel tersebut antara lain sulit memprediksi kondisi perekonomian di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota ini pascakrisis ekonomi global beberapa tahun belakangan," ujarnya.

Perubahan tahapan realisasi penambahan penyertaan modal sebagai langkah antisipasi kerugian apabila kondisi ekonomi daerah mengalami penurunan, ujar laki-laki bersuara lembut tersebut, seraya menambahkan, perubahan itu atas saran/pendapat dari Pansus Raperda penambahan penyertaan modal itu.

Ia menyatakan, pihaknya dapat merina alasan Pansus Raperda penambahan penyertaan modal Pemprov kepada Bank Kalsel yang berasal dari anggota DPRD provinsi setempat.

Pansus mengemukakan alasan atau saran itu saat rapat finalisasi pembahasan Raperda penambahan penambahan penyertaan modal Pemprov tersebut.

Ia menambahkan, dari pemaparan Pansus tersebut, rencananya selama dua tahun/dua tahapan realisasi penambahan penyertaan modal Pemprov itu masing-masing Rp25 miliar dan Rp40 miliar.

"Evaluasi akan dilakukan pascadua tahun penambahan penyertaan modal dengan melihat kembali besaran deviden yang diterima Pemprov," tuturnya didampingi beberapa orang staf bank yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kalsel itu .

"Hal itu, mengingat pada tahun 2013 krisis ekonomi global berdampak pada rendahnya deviden yang dibagikan kepada Pemprov selaku pemegang saham utama BUMD Kalsel yang bergerak dibidang jasa perbankan tersebut," demikian Irfan.

Rencana semula dalam Raperda tersebut, total penambahan penyertaan modal Pemprov kepada Bank Kalsel sebanyak Rp150 miliar yang realisasinya selama empat tahun anggaran mulai 2016.

Penambahan penyertaam modal tersebut diambil dari deviden atas jasa usaha Bank Kalsel yang merupakan hak Pemprov itu. (ant)

0 comments

    Leave a Reply