April 25, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Pemulihan Sentani Dipercepat

IVOOX.id, Papua -- Palang Merah Indonesia terus mengupayakan dan memberikan dukungan untuk mempercepat penanggulangan bencana banjir bandang di Sentani dan beberapa distrik di Papua. Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi (rakor) PMI bersama jajaran Pemprov Papua dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Papua di Aula Gedung PMI Provinsi Papua, kemarin.


"Kami melakukan rakor membahas upaya percepatan penanganan dalam mendukung rencana operasi pelayanan PMI dalam masa tanggap darurat bencana banjir bandang," kata Kepala Markas PMI Pusat, Sunarbowo Sandi.


Dalam waktu dekat PMI fokus memaksimalkan pelayanan kesehatan, distribusi air bersih, water sanitation and hygiene, logistik serta pendampingan program dukungan psikososial.


Dalam rakor tersebut PMI juga membahas upaya membantu warga Nduga yang mengungsi akibat konflik. Saat ini banyak warga Nduga mengungsi di beberapa wilayah, seperti Wamena, Timika, dan Tiom.


Pada kesempatan berbeda, Sekda Provinsi Papua, Emanuel Adopehan Heri Dosinaen, menyarankan pengerukan Danau Sentani akibat pendangkalan di sejumlah titik. "Pengerukan di sejumlah titik atau muara sungai ini supaya airnya bisa menurun," kata Emanuel di Jayapura.


Pengerukan ini juga harus mempertimbangkan aspek lingkungan. Usulan pengerukan ini ditanggapi Bupati Jayapura, Mathius Awaitaouw, yang menyatakan pengerukan itu masih perlu dilakukan studi lebih lanjut. Termasuk menyangkut amdal.


"Yang terpenting adalah bagaimana memperhatikan masyarakat di pesisir Danau Sentani. Mereka harus diperhatikan mulai dari penampungan dan lainnya," kata Mathius.


Danau Sentani merupakan danau terbesar di Kabupaten Jayapura. Pada waktu banjir bandang sepekan lalu, air dari beberapa sungai yang bermuara di Cagar Alam Cycloop ini meluap dan membanjiri sekitar 20 kampung dengan ketinggian sekitar 2 meter di pesisir danau. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua, tercatat 105 orang meninggal dan 3.401 orang atau 855 kepala keluarga mengungsi.


Pemkab Jayapura hingga kini terus menyalurkan bantuan logistik untuk warga terdampak banjir bandang. Anggaran sebesar Rp6 miliar telah dikeluarkan untuk penanganan bencana. (Adhi Teguh)

0 comments

    Leave a Reply