May 19, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Pemulihan Harga Komoditas akan Dukung Kinerja Ekonomi Indonesia pada 2017

iVooxid, Jakarta - Harga komoditas unggulan yang mulai membaik memberikan sinyal positif bagi pemulihan perekonomian Indonesia pada 2017 mendatang. Dibandingkan 12 bulan lalu, harga komoditas unggulan tersebut saat ini mulai mengalami kenaikan. Demikian diungkapkan Taimur Baig, Chief Economist Asia Deutsche Bank.

“Saya yakin, perekonomian Indonesia akan mulai mengungguli negara berkembang lainnya, seperti India dan Filipina yang saat ini termasuk negara-negara yang memiliki tingkat perekonomian yang baik di kawasan Asia,” ujar Baig di Jakarta, Kamis (3/11).

Baig mengemukakan, Indonesia berhasil mengatasi tantangan fiskal dan laju inflasi, sehingga kinerja sektor manufaktur mulai membaik dan permasalahan infrastruktur mulai teratasi. Itu diindikasikan dengan impor tahunan non-migas mulai berubah positif untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir pada Agustus 2016 dan produksi terlihat mulai meningkat.

Disamping itu, demikian Baig, reformasi makro-struktural yang dilakukan Indonesia sudah tercapai. Demikian pula efisiensi dalam proses administrasi perpajakan telah berjalan seiring dengan pelaksanaan program amnesti pajak yang sesuai harapan. Besarnya dana repatriasi dalam program tersebut juga telah melebihi perkiraan sebelumnya. Dana tersebut nantinya akan digunakan untnuk membiayai kesenjangan antara anggaran dan menutup defisit anggaran.

Baig juga menuturkan, kondisi ekonomi yang relatif stabil dan tingkat inflasi yang rendah dapat memberikan ruang kepada bank sentral untuk menurunkan suku bunga acuan. “Inflasi tetap diperkirakan berkisar 3-5%. BI dapat menciptakan ruang gerak moneter melalui penyesuaian suku bunga,” tukasnya.

Secara keseluruhan, Baig menyarankan agar Indonesia tetap melaksanakan reformasi struktural untuk menghadai tantangan global yang dapa mengancam perekonomian nasional. Reformasi tersebut adalah menjaga stabilitas fiskal dan makro, memperbaiki sistem administrasi perpajakan, mengurangi risiko kemudahan berusaha serta membenahi sarana infrastruktur fisik, kesehatan maupun pendidikan.[abr]

0 comments

    Leave a Reply