Pemimpin G7 Serukan Penyelidikan "Transparan" Asal Usul Virus Covid-19

IVOOX.id, London - Para pemimpin Kelompok Tujuh (G-7) pada hari Minggu menyerukan penyelidikan baru yang "transparan" tentang asal-usul virus corona dan berjanji untuk memberikan 1 miliar dosis vaksin kepada negara-negara yang membutuhkan saat pertemuan akhir pekan mereka di Inggris mencapai puncaknya.

Presiden Biden bergabung dengan para pemimpin Inggris, Italia, Jerman, Kanada, Jepang, dan Prancis dalam menandatangani komunike bersama yang membahas komitmen kelompok tersebut pada pandemi, perubahan iklim, ransomware, dan korupsi.

Para pemimpin menyerukan "studi Asal COVID-19 Fase 2 yang diadakan tepat waktu, transparan, dipimpin oleh para ahli, dan berbasis ilmu pengetahuan termasuk, seperti yang direkomendasikan oleh laporan para ahli, di China."

Fokus pada asal-usul virus telah menjadi daya tarik di Amerika Serikat karena anggota parlemen dan beberapa pakar kesehatan masyarakat mulai secara serius memikirkan kemungkinan virus itu berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan, Cina. Tetapi Partai Republik khususnya telah mengkritik keterlibatan WHO, dengan alasan organisasi tersebut tidak dapat sepenuhnya dan adil menyelidiki China, terutama ketika Beijing menolak untuk bekerja sama.

Biden sebelumnya memerintahkan komunitas intelijennya untuk menyelidiki lebih lanjut asal-usulnya dan menyerahkan laporan dalam beberapa bulan mendatang yang menguraikan skenario asal yang paling mungkin.

Para pemimpin G-7 juga menguraikan janji mereka untuk mengirimkan 1 miliar dosis vaksin selama tahun depan ke negara-negara yang membutuhkan. Biden mengumumkan sehari sebelum KTT dimulai di Cornwall bahwa AS akan menyumbangkan 500 juta dosis vaksin Pfizer ke negara-negara lain yang memerangi pandemi.

Pandemi melayang di atas KTT G-7, yang dibatalkan tahun lalu ketika virus menyebar ke seluruh dunia. Akhir pekan ini menandai pertama kalinya kelompok pemimpin dunia berkumpul secara langsung selama lebih dari setahun.

Para pemimpin G-7 menghadiri sesi kerja pada hari Sabtu yang berfokus pada pandemi dan bagaimana mencegah wabah di masa depan. Para pemimpin dari India, Australia, Korea Selatan, dan Afrika Selatan bergabung dalam pertemuan itu, yang mencakup presentasi tentang Kemitraan Kesiapsiagaan Pandemi, sebuah kelompok yang dibentuk oleh Inggris pada awal tahun yang berfokus pada bagaimana menanggapi pandemi di masa depan.(thehill.com)