October 4, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Pemerintah Ungkap Potensi Minyak Baru di Warim Papua

IVOOX.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan temuan baru pemerintah berupa potensi minyak bumi di Warim Papua yang mencapai 27 miliar barel.

"Warim itu ada potensi, 27 billion (miliar) barel. Itu saya pikir potensi luar biasa karena biasanya kalau ada minyak, pasti ada gas juga," kata Luhut dalam 2nd Edition Marine Spatial Planning & Services Expo 2023 di Jakarta, Selasa (19/9/2023).

Luhut menyebut potensi "harta karun" baru itu tengah ditindaklanjuti secara mandiri oleh PT Pertamina (Persero). Namun, karena area Warim merupakan hutan lindung, maka ada cara khusus yang dilakukan untuk menggarap potensi migas di area tersebut.

Ia juga memastikan telah membahas rencana eksplorasi di area Warim dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Pertamina sampai hari ini sendiri. Jadi Warim Papua itu memang ada sedikit masalah karena itu hutan lindung. Tapi mungkin mereka mau mengebor miring," katanya dikutip dari Antara.

Lebih lanjut, Luhut menuturkan Indonesia memiliki potensi migas yang besar tidak hanya di darat, tetapi hingga ke lautan. Ia mengungkapkan pemerintah juga telah menemukan potensi gas mencapai 24 TCF di wilayah Andaman, Aceh.

"Apa hanya di darat ? Pasti juga di laut. Di laut kita sudah temukan di Aceh, di Andaman, itu 24 TCF. Masela juga sekitar segitu," katanya.

Dengan potensi yang melimpah itu, Luhut pun mengajak semua lapisan masyarakat agar meyakini kehebatan Indonesia. Ia juga menekankan, meski punya kekurangan, maka perlu ada upaya perbaikan.

"Tidak akan selesai juga satu pemerintahan ini. Mungkin sampai 3-4 pemerintahan baru kita akan mencapai satu titik negara high-income country atau kita menjadi negara maju. Itu satu proses yang kita semua kalau kerjakan bersama-sama, kita kalau semua kompak, insya Allah kita akan bisa sampai ke situ," tegas Luhut.

Sebelumnya, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada Kamis (14/9/2023) mengecam prediksi terbaru Badan Energi Internasional (IEA) mengenai puncak permintaan bahan bakar fosil pada tahun 2030, dengan mengatakan perkiraan itu tidak berbasis fakta dan dapat mengancam keamanan energi dengan menghambat investasi pada proyek-proyek minyak dan gas.

Direktur eksekutif IEA Fatih Birol mengatakan dalam sebuah opini di Financial Times pada Selasa (12/9/2023) bahwa permintaan terhadap tiga bahan bakar fosil – minyak, gas dan batu bara – akan mencapai puncaknya pada akhir dekade ini. Perkiraan badan tersebut didasarkan pada “pengaturan kebijakan pemerintah di seluruh dunia saat ini,” termasuk perluasan energi terbarukan dan peningkatan penggunaan kendaraan listrik, tulis Birol.

Namun, OPEC mengatakan dalam pernyataan tegas pada Kamis (14/9/2023) bahwa “perkiraan yang konsisten dan berdasarkan data” tidak mendukung prediksi IEA, dan menuduh badan tersebut “didorong oleh ideologi, bukan berdasarkan fakta.”

0 comments

    Leave a Reply