October 9, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Pemerintah Pesan 7 Jenis Vaksin, Menkes Budi Gunadi Jelaskan Cara Pembagiannya

IVOOX.id, Jakarta - Kasus Covid-19 di Indoneisa tahun 2021 belum menunjukkan adanya penurunan.

Dilansir dari laman Covid19.go.id, per Rabu, 6 Januari 2021 kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 788.402.

Terjadi penambahan kasus sebanyak 8.854 jiwa dalam kurun waktu 24 jam.

Demi menekan penambahan kasus virus corona, pemerintah telah melakukan berbagai cara. Mulai dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga melakukan vaksinasi.

Diketahui pemerintah telah memesan sejumlah vaksin dari luar negeri, salah satunya vaksin Sinovac buatan China.

Total vaksin Sinovac yang saat ini berada di Indonesia sejumlah 3 juta dosis.

Selain vaksin Sinovac, pemerintah telah memesan beberapa merk vaksin, di antaranya vaksin Merah Putih, vaksin Sinopharm, vaksin AstraZeneca, vaksin Novavax, vaksin Moderna, dan vaksin Pfizer-BioNTech.

Banyaknya jenis vaksin yang dipesan oleh pemerintah membuat sejumlah masyarakat bingung.

Masyarakat bingung dengan cara pembagian tujuh vaksin tersebut yang dilakukan pemerintah.

Tak sedikit yang mencurigai vaksin dengan efikasi tinggi akan diberikan kepada golongan pemimpin negara dan orang-orang berkepentingan.

Sedangkan vaksin dengan efikasi rendah akan diberikan kepada masyarakat yang tidak menjadi priotitas.

Mendengar keresahan publik tersebut, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memberikan jawaban.

Dalam acara Mata Najwa edisi Rabu, 6 Januari 2021 Budi mengungkapkan bahwa pembagian vaksin tergantung kloter kedatangan.

“Selama Januari hingga Maret ini kan yang ada vaksin Sinovac, berarti saya, presiden, dan tenaga kesehatan akan mendapat suntikan vaksin Sinovac, begitu pula selanjutnya,” ujar Budi.

Budi berharap masyarakat tak perlu khawatir dengan jenis vaksin yang akan diterima.

Hal itu karena vaksin yang dibagikan sudah melewati uji kelayakan dari BPOM, sehingga dipastikan aman dan tidak menimbulkan efek serius.

Budi mengungkapkan jika pemerintah menunggu vaksin yang sempurna, maka akan lebih banyak korban meninggal yang berjatuhan.

“Yang penting pertama safety-nya gimana, kedua BPOM menyetujui atau enggak, yang ketiga apa yang ada yang cepet sekarang dipakai,” kata Budi.

“Kalau kita mau menunggu sampai vaksin sempurna, itu tidak manusiawi karena akan banyak korban berjatuhan,” ujarnya.

Menkes Budi pun berharap masyarakat bisa mendukung upaya pemerintah melakukan vaksinasi agar tujuan herd immunity tercapai.

0 comments

    Leave a Reply