Pemerintah Dorong Urban Farming Menjadi Kawasan Agrowisata Guna Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
IVOOX.id, Bandung - Urban Farming telah menjadi tren bagi masyarakat perkotaan saat ini, termasuk juga bagi warga di Kota Bandung. Selain cocok bagi warga perkotaan yang tidak memiliki lahan yang luas untuk bercocok tanam, urban farming dinilai mampu menjadi salah satu strategi untuk menyejahterakan kehidupan masyarakat dan membentuk ketahanan pangan.
Berkaitan dengan hal tersebut, Wakil Presiden Ma’ruf Amin meninjau lokasi Agrowisata Urban Farming di Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Rabu (29/09), dengan didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang diwakili oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso.
Pemerintah mengapresiasi adanya inisiatif masyarakat dalam memanfaatkan lahan terbatas di kawasan pemukiman menjadi kebun mini. Di masa pandemi Covid-19, urban farming berperan penting dalam mewujudkan ketahanan pangan di daerah setempat, sehingga tidak selalu mengandalkan pangan dari daerah lain.
Kawasan Agrowisata Urban Farming tersebut dibangun di atas Sungai Cipedes yang mengalir diantara pemukiman warga. Dengan memanfaatkan lahan yang terbatas, masyarakat menyulapnya menjadi kebun mini yang dapat ditanami berbagai macam hortikultura seperti sayuran, buah, dan tanaman hias.
Keberhasilan urban farming tidak terlepas dari peran berbagai pihak. Masyarakat tentunya perlu untuk memiliki tingkat kepedulian yang sama agar program ini dapat berhasil. Terlebih lagi peran dari semua stakeholder agar urban farming dapat terus berkembang. Ke depannnya, urban farming di Kelurahan Pajajaran ini akan terus dikembangkan menjadi kawasan agrowisata yang menarik.
Pemerintah pun berharap adanya kolaborasi dari semua stakeholder agar urban farming tidak hanya memberi manfaat bagi warga di sana, namun dapat juga membantu kebutuhan masyarakat di daerah sekitarnya.
Selain mengunjungi Kawasan Agrowisata Urban Farming, rombongan juga turut meninjau penyelenggaraan sentra vaksinasi di Masjid Al-Jabbar, Bandung. Kegiatan ini merupakan bagian dari “Gerakan Vaksinasi Dosis Kedua Dewan Ketahanan Nasional”.
“Hal ini sangat penting, mengingat vaksinasi sebagai salah satu bentuk ikhtiar kita dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan untuk mewujudkan kekebalan komunal (herd immunity),” arahan Wapres Ma’ruf Amin dalam kunjungannya.
Vaksinasi yang dilaksanakan di area Masjid Al-Jabbar ini menyasar sekitar 10.409 akseptor dari segala usia yang meliputi para pekerja industri, pekerja konstruksi Masjid Al-Jabbar, pelajar beserta keluarga, serta masyarakat sekitar. Target harian yang ingin dicapai adalah sekitar 1.300 orang.
Kegiatan kali ini merupakan penyuntikan vaksin dosis kedua yang telah berlangsung tanggal 23-29 September 2021. Jenis vaksin yang digunakan yakni Sinovac dan Sinopharm. Terdapat 59 orang vaksinator yang bertugas dan berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dinas Kesehatan Kota Bandung, Perawat Jabar, IDI Jabar, Apoteker Jabar, serta didukung oleh 47 relawan (pramuka dan organisasi kemasyarakatan Jabar) serta didukung oleh 16 orang dari panitia Dewan Ketahanan Nasional.
“Pemerintah mengapresiasi setiap warga yang turut serta menyukseskan program percepatan vaksinasi. Diharapkan ini dapat menjadi kunci keberhasilan kita dalam menangani pandemi Covid-19,” ujar Susiwijono.
0 comments