Pemerintah Butuh Rp22 Triliun untuk Aliri Listrik 140 Desa
IVOOX.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat hingga akhir Desember 2023 masih terdapat 140 desa belum dialiri listrik dengan total 185.662 rumah tangga.
"Dari jumlah tersebut, 12 desa di Provinsi Papua Barat Daya, 9 desa di Papua, 56 desa di Papua Pegunungan, 47 desa di Papua Tengah, dan 16 desa di Papua Selatan," kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P. Hutajulu dalam konferensi pers capaian kinerja sektor ketenagalistrikan di Jakarta, Kamis (18/1/2024).
Jisman menyampaikan hingga akhir 2023 realisasi rasio elektrifikasi (RE) mencapai 99,78 persen, sedangkan rasio desa berlistrik (RD) sebesar 99,83 persen. Untuk mencapai 100 persen menurut Jisman membutuhkan dana yang cukup besar yakni mencapai Rp22,08 triliun dengan target penyelesaian hingga 2025.
"Kami sudah hitung bersama PLN, kita sudah konsinyiring 3 hari 3 malam untuk menghitung berapa sih kebutuhan anggaran untuk menyelesaikan 100 persen RE dalam 2 tahun ke depan, sampai 2025 ada Rp22,08 triliun," ujarnya.
Jisman mengakui untuk mencapai target 100 persen bukan merupakan hal yang mudah, pasalnya selain berada di remote area, dana yang dibutuhkan untuk mengejar RE 100 persen juga tidak sedikit.
"Dari sekitar Rp22 triliun tersebut, tuturnya, akan difokuskan menjadi tiga hal, yaitu dengan perluasan jaringan yang mencapai porsi 55,59 persen. Kemudian pembangunan pembangkit komunal dengan porsi 44,33 persen, pada umumnya menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ditambah baterai, dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebesar 1,3 MW di 20 lokasi," jelasnya.
Lebih lanjut, Jisman mengatakan dari jumlah RE yang mencapai 99,78 persen pada tahun 2023, sebanyak 98,32 persen listriknya berasal dari listrik PLN, dan 1,46 persen sisanya berlistrik non-PLN, seperti dari program-program Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE), maupun program dari Kementerian lain menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk di remote area.
0 comments