October 1, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Pemerintah: 30 persen warga Rempang bersedia dipindahkan

IVOOX.id - Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengungkapkan 300 keluarga dari 900 keluarga warga Rempang yang akan terdampak oleh pembangunan Proyek Startegis Nasional (PSN) Rempang Eco City di Batam, Kepulauan Riau, setuju secara sukarela untuk dipindahkan ke Tanjung Banon. 

Proyek ini akan berdiri di atas lahan seluas 2.300 hektare dan akan memengaruhi empat perkampungan yang ada karena pembangunan industri kaca dan panel surya.

"Saat ini, hampir 300 Keluarga Kecil (KK) dari 900 KK yang terdampak telah sepakat untuk melakukan perpindahan secara sukarela. Kami telah mencoba untuk memenuhi permintaan dari para tokoh di sana," ujar Bahlil saat Konferensi Pers Senin (25/9/2023).

Selanjutnya, Bahlil menjelaskan bahwa warga yang pindah ke Tanjung Banon akan diberikan sertifikat hak milik (SHM) atas tanah seluas 500 meter persegi.

Selain itu, pemerintah akan membangun rumah tapak senilai Rp120 juta bagi warga yang dipindahkan. Apabila nilai rumah yang ditinggalkan oleh warga melebihi Rp120 juta, maka pemerintah akan memberikan tambahan kompensasi sesuai dengan penilaian independen.

Bahkan, Bahlil juga menyatakan bahwa bagi warga yang terdampak relokasi dan rumah mereka belum selesai dibangun, mereka akan menerima kompensasi senilai Rp1,2 juta.

“Menyangkut dengan mereka pada saat bergeser rumahnya belum jadi, itu dapat Rp1,2 juta per orang, dan uang kontrak rumah Rp1,2 juta. Jadi kalau 1 KK ada 4 orang, berarti 4 kali Rp1,2 juta, Rp4,8 juta. Itu Rp4,8 juta sudah di atas UMR. Ditambah 1 KK, Rp1,2 juta, jadi sebenarnya Rp6 juta plus uang sewa rumah,” papar Bahlil.

Bahlil juga menekankan bahwa selain menyediakan rumah, pemerintah akan memastikan warga yang pindah ke Tanjung Banon akan dilengkapi dengan fasilitas umum dan infrastruktur yang memadai di sekitarnya.

"Kami akan membangun sekolah yang berkualitas, menyediakan pasokan air minum yang memadai, infrastruktur jalan, puskesmas, serta sanitasi yang baik. Kami juga akan membangun masjid dan menerima dukungan dari perusahaan-perusahaan melalui program CSR (Corporate Social Responsibility). Selain itu, kami akan mendirikan pesantren. Semua ini dilakukan untuk kepentingan rakyat yang tinggal di sana.," pungkas Bahlil.

0 comments

    Leave a Reply