April 24, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Pelemahan Rupiah Jadi Batu Sandungan di Pasar Obligasi

IVOOX.id, Jakarta - Kembali melemahnya rupiah menghalangi potensi kenaikan lanjutan harga obligasi yang diharapkan sebelumnya.

"Pergerakan obligasi pun diperkirakan akan kembali melemah seiring masih adanya pelemahan rupiah tersebut," kata Reza Priyambada, analis senior Binaartha Sekuritas di Jakarta, Selasa (8/5/2018).

Selain itu, pergerakan imbal hasil obligasi AS pun kembali meningkat sehingga dapat mengurangi peluang pasar obligasi dalam negeri berbalik naik. "Diharapkan aksi jual dalam menanggapi pelemahan rupiah tersebut berkurang untuk mencegah pasar obligasi turun lebih dalam," tuturnya.

Untuk itu, Reza menyarankan cermati dan waspadai jika masih adanya berbagai sentimen yang dapat membuat laju pasar obligasi kembali melemah.

Di awal pekan, kembali melemahnya rupiah memberikan imbas negatif pada pergerakan pasar obligasi. Meski terdapat rilis kenaikan penjualan ritel dan angka pertumbuhan ekonomi nasional kuarta I-2018 yang bertumbuh 5,06 persen, lebih tinggi dari kuartal I-2017 sebesar 5,01 persen, tidak cukup kuat menghalangi aksi jual.

Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata naik 6,33 bps; tenor menengah (5-7 tahun) naik 3,45 bps; dan panjang (8-30 tahun) naik 4,20 bps.

Laju pasar obligasi cenderung melemah. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±10 tahun dengan harga 95,82% memiliki imbal hasil 6,62% atau naik 0,09 bps dari sebelumnya di harga 96,20% memiliki imbal hasil 6,52%.

Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 99,09% memiliki imbal hasil 7,59% atau naik 0,10 bps dari sehari sebelumnya di harga 100,10% memiliki imbal hasil 7,49%.

Pada Senin (7/5/2018), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price turun -0,38 bps di level 115,39 dari sebelumnya di level 115,83.

Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price turun 0,15 bps di level 107,96 dari sebelumnya di level 108,12.

Pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 7,09% dari sebelumnya di level 7,03% dan US Govn’t bond 10Yr di level 2,961% dari sebelumnya di level 2,950% sehingga spread di level kisaran 412,4 bps lebih tinggi dari sebelumnya 407,1 bps.

Sedangkan pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya kembali bergerak naik. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak naik di kisaran level 8,95%-8,99%.

Lalu, obligasi korporasi dengan rating AA untuk tenor 9-10 tahun, imbal hasilnya di kisaran level 9,35%-9,44%. Untuk imbal hasil pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,65%-10,91%, dan pada rating BBB di kisaran 13,02%-13,08%. (jaw)

0 comments

    Leave a Reply