May 2, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Pelemahan Rupiah Ganduli Gerak Pasar Obligasi

IVOOX.id, Jakarta - Masih melemahnya laju rupiah berimbas negatif pada pergerakan pasar obligasi dalam negeri.

"Pada saat yang sama, lonjakan imbal hasil obligasi AS seiring perkiraan akan agresifnya kenaikan suku bunga AS yang menyesuaikan dengan kenaikan inflasi karena akselerasi pertumbuhan ekonomi AS turut berimbas pada kenaikan imbal hasil obligasi dalam negeri," kata Reza Priyambada, analis senior Binaartha Sekuritas di Jakarta, Selasa (30/1/2019).

Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata turun -0,14 bps; tenor menengah (5-7 tahun) naik 5,79 bps; dan panjang (8-30 tahun) naik 5,71 bps.

Kembali adanya aksi jual berimbas negatif pada pergerakan sejumlah harga obligasi acuan. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±10 tahun dengan harga 99,34% memiliki imbal hasil 5,77% atau naik 0,08 bps dari sebelumnya di harga 99,68% memiliki imbal hasil 5,69%.

Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 104,41% memiliki imbal hasil 7,09% atau naik 0,10 bps dari sehari sebelumnya di harga 105,53% memiliki imbal hasil 6,98%.

Pada Senin (29/1/2018), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price turun -0,46 bps di level 120,27 dari sebelumnya di level 120,83.

Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price turun -0,09 bps di level 110,89 dari sebelumnya di level 110,96.

Pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 6,10% dari sebelumnya di level 6,30% dan US Govn’t bond 10Yr di level 2,70% dari sebelumnya di level 2,66% sehingga spread di level kisaran 339,6 lebih rendah dari sebelumnya 363,9.

Sementara pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya cenderung kembali meningkat. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak tipis di kisaran level 8,01%-8,03%.

Lalu, obligasi korporasi dengan rating AA untuk tenor 9-10 tahun, imbal hasilnya di kisaran level 8,64%-8,65%. Untuk imbal hasil pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 9,95%-9,99%, dan pada rating BBB di kisaran 12,12%-12,42%.

Kembali meningkatnya imbal hasil obligasi AS diperkirakan Reza dapat berimbas negatif pada pergerakan pasar obligasi dalam negeri sehingga berpotensi kembali mengalami pelemahan.

Begitupun dengan pergerakan rupiah yang masih melemah juga turut dapat melemahkan pasar obligasi. "Tetap mewaspadai sejumlah sentimen yang masih dapat membuat pelemahan lanjutan," imbuhnya. (jaw)

0 comments

    Leave a Reply