May 2, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Pelemahan Dolar dan Imbal Hasil AS Gagal Selamatkan Pasar Obligasi

IVOOX.id, Jakarta - Rupiah memang bergeming pada perdagangan di akhir pekan lalu. Akan tetapi, laju mata uang garuda ini diiringi dengan pergerakan yang kembali mengalami penurunan seiring dengan munculnya kekhawatiran akan terjadinya perang dagang yang akan mengganggu perekonomian AS.

Semua kondisi itu membuat laju pasar obligasi dalam negeri kembali melemah. Pelaku pasar pun kembali melakukan aksi jualnya.

"Bahkan turunnya imbal hasil obligasi AS setelah merespons lebih rendahnya nonfarm payrolls AS dan penurunan dolar AS tersebut juga tidak banyak berpengaruh pada pergerakan pasar obligasi dalam negeri," kata Reza Priyambada, analis senior Binaartha Sekuritas di Jakarta, Senin (9/4/2018).

Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata naik 0,27 bps; tenor menengah (5-7 tahun) naik 1,93 bps; dan panjang (8-30 tahun) naik 2,38 bps.

Laju pasar obligasi cenderung bergerak naik tipis. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±10 tahun dengan harga 98,65% memiliki imbal hasil 5,93% atau naik 0,03 bps dari sebelumnya di harga 98,80% memiliki imbal hasil 5,90%.

Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 102,72% memiliki imbal hasil 7,24% atau naik 0,04 bps dari sehari sebelumnya di harga 103,13% memiliki imbal hasil 7,20%.

Pada Jumat (6/4), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price turun -0,15 bps di level 118,34 dari sebelumnya di level 118,52.

Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price turun -0,05 bps di level 109,52 dari sebelumnya di level 109,57.

Pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 6,63% dari sebelumnya di level 6,62% dan US Govn’t bond 10Yr di level 2,78% dari sebelumnya di level 2,82% sehingga spread di level kisaran 385,5 bps lebih rendah dari sebelumnya 379,8 bps.

Sedangkan pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya kembali cenderung turun tipis. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak turun di kisaran level 8,25%-8,35%.

Lalu, obligasi korporasi dengan rating AA untuk tenor 9-10 tahun, imbal hasilnya di kisaran level 8,98%-9,00%. Untuk imbal hasil pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,00%-10,07%, dan pada rating BBB di kisaran 12,92%-12,96%.

Laju pasar obligasi diperkirakan Reza masih akan cenderung variatif melemah dengan belum adanya sentimen yang dapat membawa pasar obligasi ke zona positif.

"Diharapkan sentimen dari dalam negeri dapat lebih positif untuk menahan pelemahan laju pasar obligasi. Tetap mewaspadai jika terdapat sentimen yang dapat membuat laju pasar obligasi kembali melemah," pungkas Reza. (jaw)

0 comments

    Leave a Reply